Minggu, 20 Mei 2012

Fungsi Pembelajaran


BAB 1
PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG
Pada dasarnya fungsi utama media pembelajaran adalah sebagai sumber belajar. Fungsi-fungsi lain adalah pertimbagan pada kajian cirri-ciri umum yang dimilikinya, bahasa yang dipakai menyampaikan pesan dan dampak atau efek yang ditimbulkannya. Terakhir adalah tentang efek yang ditimbulkannya. Bentuk kongkrit dari efek ini adalah terjadinya perubahan tingkah laku dan sikap siswa sebagai akibat interaksi antara dia dengan pesan, baik perubahan itu secara individu maupun secara kelompok. Dan ini merupakan tujuan utama media, yakni mengefektifkan proses komunikasi pembelajaran sehingga tercapai tujuan yang di inginkan
B.     RUMUSAN MASALAH
Di dalam makalah ini kami membatasi pembatasan makalah yang akan dibahas yakni tentang apa sajakah macam fungsi media pembelajaran dalam proses belajar mengajar?
C.    TUJUAN
Pembuatan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh dosen mata kuliah media pembelajaran serta bertujuan untuk memenuhi atau menjawab rasa penasaran yang begitu kuat untuk mengetahui lebih dalam tentang macam-macam fungsi media pembelajaran dalam proses belajar mengajar. Dan dari pada itu atas terselesaikannya makalah yang berjudul “Fungsi Media Pembelajaran” ini adalah untuk memenuhi tugas pelajaran MEDIA PEMBELAJARAN.


BAB II
PEMBAHASAN
FUNGSI MEDIA PEMBELAJARAN

A.  DASAR ANALISIS FUNGSI MEDIA PEMBELAJARAN
Analisis terhadap fungsi media pembelajaran ini lebih difokuskan pada dua hal, yakni analisis fungsi yang didasarkan pada medianya dan di dasarkan pada penggunaannya. Pertama, analisis fungsi yang didasarkan pada media terdapat tiga fungsi media pembelajaran, yakni (1) media pembelajaran berfungsi sebagai sumber belajar. (2) fungsi semantic dan (3) fungsi manipulative. Kedua, analisis fungsi yag didasarkan pada penggunaannya ( anak didik dapat dibagi menjadi dua fungsi, yaitu (4) fungsi psikologis dan (5) fungsi socio cultural. Dengan demikian terdapat lima fungsi media pembelajaran yang akan menjadi focus pada makalah ini.
Pada dasarnya fugsi utama media adalah sebagai sumber belajar. Fungsi-fungsi lain adalah timbangan pada kajian cirri-ciri umum yang dimilikinya, bahasa yang dipakai menyampaikan pesan dan dampak atau efek yang ditimbulkannya.
Cirri-ciri ( karakteristik ) umum media yang dimaksud adalah kemampuan merekam, menyimpan, melestarikan, merekontruksi, dan mentransportasi suatu peristiwa atau objek. Kemudian yang dimaksud bahasa yang digunakan menyampaikan pesan adalah bahasa variable dan nonvariabel. Terakhir adalah tentang efek yang ditimbulkannya. Berbentuk kongkrit dari efek ini adalah terjadinya perubahan tinkah laku dan sikap siswa sebagai akibat interaksi antara dia dengan pesan, baik perubahan itu secara individu maupun secara kelompok. Dan ini merupakan tujuan utama media, yakni mengefektifkan proses komunikasi pembelajaran sehingga tercapai tujuan yang di inginkan.
B.     FUNGSI MEDIA PEMBELAJARAN
1.      Fungsi Media Pembelajaran Sebagai Sumber Belajar
Secara teknis, media pembelajaran sebagai sumber belajar. Dalam kalimat “sumber belajar” ini tersirat makna keaktifan, yakni sebagai penyalur, penyampai, penghubung dan lain-lain. Fungsi media pembelajaran sebagai sumber belajar adalah fungsi utamanya disamping adanya fungsi-fungsi lain yang akan kita bahas dalam makalah ini.
Seperti telah disinggung di atas, bahwa media pembelajaran adalah bahanya baru. Maka untuk beberapa hal media pembelajaran dapat menggantikan fungsi guru terutama sebagai fungsi belajar.
Mudhoffir dalam bukunya yang berjudul prinsip-prinsip pengelolaan sumber belajar ( 1992 ; 1-2 ) menyebutkan bahwa sumber belajar pada hakekatnya merupakan komponen sistem intruksional yang meliputi pesan, orang, bahan, alat, tekhnik dan lingkungan. Yang mana hal itu dapat mempengaruhi hasil belajar siswa. Dengan demikian sumber belajar dapat dipahami sebagai segala macam sumber yang ada diluar diri seseorang dan mungkin memudahkan proses belajar mengajar.
Pada usia sekolah terutama setelah menyelesaikan sekolah dasarnya, anak didik telah mencapai titik kecerdasan social yang jelas sebagai hasil pengalamannya dengan keluarganya. Kawan sekolahnya, sekelompok-kelompok ke agamaan dan masyarakat. Dan media solusinya.
2.      Fungsi Semantik
Yakni kemampuan media dalam menambah pembendaharaan kata ( simbol variable  ) yang makna atau maksudnya benar-benar dipahami oleh anak didik.
Bahasa meliputi lambing ( simbol ) dari isi. Yakni pikiran atau perasaan yang keduanya telah menjadi totalitas pesan yang tidak dapat dipisahkan. Unsure-unsur dasar dari bahasa itu adalah “kata”. Symbol adalah suatu yang digunakan untuk atau yang dipandang sebagai wakil suatu lainnya. Jadi, gambar harimau dipakai sebagai lambing keberanian. Kata hanya akan bermakna bila telah dirujukan kepada sejumlah relefan. Manusialah yang memberi makna kepada kata pada konteks pendidikan dan pembelajran. Gurulah yang menjadi makna pada setiap kata yang disampaikan.
Bila simbol-simbol kata variabeltersebut hanya merujuk pada benda, maka masalah komunikasi akan menjadi masalah yang sederhana. Artinya guru tidak terlalu sulit untuk menjelaskan.
3.      Fungsi Manipulatif
Fungsi manipulative ini di dasarkan pada cirri-ciri ( karakteristik ) umum yang sebagai mana tersebut di atas. Berdasarkan karakteristik umum ini, media mempunyai dua kemampuan, yakni membatasi batas-batas ruang dan waktu. Dan mengatasi keterbatasan indrawi.
Pertama, kemampuan media pembelajaran yang mengatasi ruang dan waktu, yaitu :
a.       Kemempuan media dalam menghadirkan objek atau peristiwa yang sulit dihadirkan dalam bentuk aslinya.
b.      Kemampuan media dalam menghadirkan objek atau peristiwa yang menyita waktu panjang menjadi singkat.
c.       Kemampuan media dalam menghadirkan kembali objek atau peristiwa yang telah terjadi.
Kedua, kemampuan media pembelajaran dalam mengatasi kemampuan inderawi manusia, yaitu :
a.       Membantu siswa memahami objek yang sulit di amati karena terlalu kecil, seperti molekul, atom, dan sel.
b.      Membantu siswa dalam memahami objek yang bergerak terlalu lambat atau terlalu cepat. Seperti proses metamorphosis.
c.       Membantu siswa dalam membantu objek yang membutuhkan kejelasan suara, seperti membaca al qur’an sesuai dengan kaedah tajwid.
d.      Membantu siswa memahami objek yang terlalu komleks, misalnya menggunakan diagram, peta, dan grafik.
4.      Fungsi Psikologis
a.       Fungsi Atensi
Media pembelajaran dapat meningkatkan perhatian ( attention ) siswa terhadap materi ajar. Setiap orang memiliki sel saraf penghambat, yakni sel khusus yang berfungsi membuang sejumlah sensasi yang datang. Dengan adanya sel penghambat ini para siswa dapat memfokuskan perhatian pada rangsangan yang dianggapnya menaraik dan membuat rangsangan lainnya.
Dengan demikian, media belajar yang tepat guna adalah media belajar yang menarik yang memfokuskan siswa. Dalam psikologi komunikasi, fenomena ini terjadi ketika kita memperhatikan rangsangan tertentu sambil membuang rangsangan yang lainnya disebut perhatian selektif ( selective attention )
b.      Fungsi afektif
Fungsi afektif yakni menggugah perasaan, emosi, dan tingkatan penerimaan atau penolakan siswa terhadap sesuatu. Setiap orang mempunyai gejala bathin yang ber isikan kualitas karakter dan kesadaran, ia berwujud pencurahan perasaan minat, dan sikap penghargaan, nilai-nilai, atau perangkat emosi dan kecendrungan-kecendrungan batin.
Media pembelajaran yang tepat guna dapat meningkatkan sambbutan dan penerimaan siswa terhadap stimulus tertentu. Sambutan dan penerimaan tersebut berupa kemauan. Dengan adanya media pembelajaran, terlihat pada diri siswa kesediaan untuk menerima beban pelajaran, dan untuk perhatiannya akan tertuju pada pembelajaran yang di ikutinya. Hal lain dari penerimaan itu adalah munculnya tanggapan yakni partisipasi siswa dalam keseluruhan proses pebelajaran siswa secara suka rela, ini merupakan relaksasi siswa terhadap rangsangan yang diterimanya. Apabila siswa tersebut dilakukan dngan cara terus menerus, maka tidak menutup kemungkinan jiwanya melakukan penilaian dan penghargaan terhadap nilai-nilai atau norma-norma yang dperolehnya. Pada tingkat tertentu nilai-nilai atau nornma-norma itu akan diterimanya dan diyakininya. Kemudian terjadilah pengorganisasian nilai-nilai, norma-norma, kepercayaan ide dan sikap yang menjadi system batin yang konsisten yang disebut dengan karakteristik.
c.       Fungsi kognitif
Siswa yang belajar melalui media pembelajaran akan memperoleh dan menggunakan bentuk –bentuk reperensi yang mewakili objek-objek yang dihadapi, baik objek berupa orang, benda atau kejadian /peristiwa. Objek-objek itu di reperensikan atau dihadirkan dalam diri seseorang melalui tanggapan, gagasanatau lambing, yang dalam psikologi semuanya merupakan sesuatu yang bersifat mental.
      Belajar melalui peristiwa seperti darmawisata, ia mampu menceritakan pengalamannya selama melakukan kegiatan itu kepada temannya.tempat-tempat yang ia kunjungi selama berdarma wisata tidak dibawa pulang, dirinya sendiri juga tidaj hadir ditempat darma wisata itu saat ia bercerita kepada temannya tersebut. Tetepi semua pengalamannya tercatat dalam benaknya. Dalam bentuk gagasan-gagasan dan tanggapan-tanggapan. Gagasan dan tanggapan itu dituangkan dalam kata-kata yang disampaikan pada temannya yang mendengarkan ceritanya. Dengan demikian pengalaman selama berkunjung ke darma wisata di wakilkan atau di persentasikan dalam bentuk gagasan atau tanggapan yang kedua dalam bentuk mental. Jelaslah kiranya, media pembelajaran itu telah andil dalam mengembangkan kognitif siswa. Semakin banyak ia dihadapkan dengan objek-objek akan semakin banyak pula pikiran dan gagasan yang dimilikinya, atau semakin kaya dan luas pemikiran kognitifnya.
d.      Fungsi imajinatif
Media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengembangkan imajinatif siswa. Imajinatif dalam khusus lengkap psikologi adalah proses menciptakan objek atau peristiwa tanpa pemanfaatan data sensoris. Imajinatif ini mencakuppenimbulan kokreasi objek-objek baru sebagai rencana dimasa mendatang, atau dapat pula mengambil bentuk fantasi ( khayal ) yang didominasi kuat oleh pikiran-pikiran autistic.
e.       Fungsi motivasi
Motifasi merupakan seni yang mendorong siswa untuk terdorong melakukan kegiatan belajar sehingga tujuan pembelajaran tercapai.
Dengan demikian motivasi merupakan usaha dari pihak luar hak luar dalam hal ini adalah guru untuk mendorong, mengaktifkan, menggerakkan siswanya untuk terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran.
5.      Fungsi Sosial Kultural
Fungsi media pembelajaran dilihat dari social cultural, yakni mengatasi hambatan rasio cultural antar peserta komunikasi pembelajaran. Bukan hal yang mudah untuk memahami para siswa yang memiliki siswa yang mencakup banyak ( paling tidak dalam satu kelas mencakup 40 orang ). Masing-masing memiliki karakteristik yang berneda-beda apalagi yang dihubungkan dengan adat, keyakinan, lingkungan, pengalaman, dll. Sedangkan dari pihak lain, kurikulum dan materi ajar dilakukan dan ditentukan secara sama untuk setiap siswa. Tentunya guru akan mengahdapi kesulitan terlebih guru harus mengatasinya sendirian. Apa lagi apabila latar belakang dirinya  ( guru ) baik adat budaya, lingkungan, dan pengalaman yang berbeda dari para siswanya. Hal ini dapat di atasi dengan media pembelajaran, karena media pembelajaran memiliki kemampuan dalam memberikan rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman, dan menimbulkan pesepsi yang sama.


















PENUTUP
A.    KESIMPULAN
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa fungsi media pembelajaran ini lebih difokuskan pada dua hal, yakni :
Analisis fungsi yang didasarkan pada medianya dan di dasarkan pada penggunaannya.
1.      analisis fungsi yang didasarkan pada media terdapat tiga fungsi media pembelajaran, yakni
1)      media pembelajaran berfungsi sebagai sumber belajar.
2)      fungsi semantic dan
3)      fungsi manipulative.
2.   analisis fungsi yag didasarkan pada penggunaannya ( anak didik dapat dibagi menjadi dua fungsi, yaitu
4)      fungsi psikologis dan
5)      fungsi socio cultural.
Dengan demikian terdapat lima fungsi media pembelajaran yang akan menjadi fokus pada makalah  ini.
B.     SARAN
Ada beberapa saran yang perlu diperhatikan oleh mahasiswa/i, antara lain : Mahasiswa/i perlu mengadakan evaluasi sekaligus banyak bertanya kepada dosen mata pelajaran.
Pertemuan mahasiswa/i dan dosen mata pelajaran Media Pembelajaran yang rutin untuk membahas materi atau model pembelajaran yang inovatif. Mahasiswa/i aktif, inovatif mengikuti perkembangan zaman, sehingga perlu banyak membaca dan bertanya sebagai bekal  tambahan  wawasan.
DAFTAR PUSTAKA

Munadi, Whyudi. 2003. Media Pembelajaran. Jakarta. Gama persada (GP) pres

Danim S., 1995. Media Komunikasi Pendidikan, Pelayanan Profesional

Pembelajaran Dan Mutu Hasil Belajar, Jakarta; Bumi Aksara

Arsyad, A. (2003). Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Miarso, Yusufhadi. dkk. 1986. “Media PendidikanTeknologi Komunikasi Pendidikan. Jakarta: Rajawali.

Sudjana, N., dan Rivai, A. 2001. Teknologi Pengajaran. Bandung:CV Sinar Baru


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

"Kesalahan adalah pengalaman hidup, belajarlah darinya. Jangan mencoba tuk menjadi sempurna. Cobalah belajar bijaksana bagi sesama"

Arti Nama Bayi Alif Al Faeyza Sufyan

Assalamu'alaikum Wr.Wb Arti Nama Bayi Alif Al Faeyza Sufyan Nama yang Anda cari yaitu  Alif Al Faeyza Sufyan  memiliki banyak arti dari ...