Selasa, 27 November 2012

Marilah kita amalkan akidah yang baik dan benar serta berakhlakul karimah menurut ajaran yang kaffah

Assalamu'alaikum Wr.Wb


a.      Ber Akidah dengan Benar
-          Bagi seorang muslim, keharusan memiliki akidah yang benar merupakan sesuatu yang tidak bisa ditawar lagi. Baginya, kedudukan akidah yang benar seperti kepala bagi jasad. Di atas akidah yang benar inilah akan dibangun segala amal perbuatannya, yang nantinya akan menentukan bermanfaat atau tidaknya amalan tersebut di hadapan Allah Subhanahu wata’ala.
-          Apabila akidah tersebut batil maka batal pula seluruh amalan dan ucapan yang dibangun di atasnya. Sebagaimana firman Allah Subhanahu wata’ala:
“Barang siapa yang mengingkari keimanan maka sungguh telah terhapus amalannya dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang merugi.”(al-Maidah: 5)
b.      Akahlak al-karimah
-          Akhlak merupakan salah satu dari tiga kerangka dasar ajaran Islam yang memiliki kedudukan yang sangat penting, di samping dua kerangka dasar lainnya. Akhlak mulia merupakan buah yang dihasilkan dari proses penerapan aqidah dan syariah. Ibarat bangunan, akhlak mulia merupakan kesempurnaan dari bangunan tersebut setelah fondasi dan bangunannya dibangun dengan baik. Tidak mungkin akhlak mulia ini akan terwujud pada diri seseorang jika ia tidak memiliki aqidah dan syariah yang baik.

Senin, 26 November 2012

Mendahului dalil naqli


Mendahului dalil naqli


Rasulullah shallallahu alaihi wasallam tidak pernah mengatakan “seluruh bid’ah sesat” namun Beliau mengatakan “kullu bid’atin dholalah
Dalam memahami ilmu agama janganlah menggunakan akal pikiran sendiri.
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda, “Barangsiapa menguraikan Al Qur’an dengan akal pikirannya sendiri dan merasa benar, maka sesungguhnya dia telah berbuat kesalahan”. (HR. Ahmad)
Dari Ibnu ‘Abbas r.a. berkata Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda, “di dalam agama itu tidak ada pemahaman berdasarkan akal pikiran, sesungguhnya agama itu dari Tuhan, perintah-Nya dan larangan-Nya.” (Hadits riwayat Ath-Thabarani)
Yang dimaksud menggunakan akal pikiran sendiri adalah akal pikiran mendahului dalil naqli atau akal pikiran mendahului firmanNya atau akal pikiran mendahului sunnah Rasulullah.
Akal pikiran mendahului dalil naqli atau akal pikiran mendahuli firmanNya dikatakan sebagai upaya pembenaran.
Seharusnya adalah akal pikiran mengikuti dalil naqli atau akal pikiran mengikuti firmanNya atau akal pikiran mengikuti sunnah Rasulullah
Akal pikiran mengikuti dalil naqli atau akal pikiran mengikuti firmanNya dikatakan sebagai upaya mengikuti kebenaran.
Akal pikiran mengikuti dalil naqli atau akal pikiran mengikuti firmanNya adalah,
1. Memahami dengan mendengarkan apa yang disampaikan oleh ulama-ulama bersanad ilmu tersambung kepada lisannya Rasulullah shallallahu alaihi wasallam
2. Memahami dengan alat-alat bahasa seperti nahwu, shorof, balaghoh, makna majaz dll
3. Memahami dengan akal qalbu. Akal pikiran mengikuti akal qalbu , akal pikiran (otak / logika / memori) mengikuti qalbu yang telah diilhamkan oleh Allah Azza wa Jalla.
Firman Allah ta’ala yang artinya,
maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya“. (QS Asy Syams [91]:8)
Dan Kami telah menunjukkan kepadanya dua jalan” (QS Al Balad [90]:10)
Pemahaman dengan akal qalbu disebut pemahaman secara hikmah.
Allah Azza wa Jalla berfirman yang artinya “Allah menganugerahkan al hikmah (pemahaman yang dalam tentang Al Qur’an dan As Sunnah) kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang dianugerahi hikmah, ia benar-benar telah dianugerahi karunia yang banyak. Dan hanya Ulil Albab yang dapat mengambil pelajaran (dari firman Allah)“. (QS Al Baqarah [2]:269 ).
Berikut memahami “Kullu bid’atin dholalah“  dengan alat bahasa
Pengertian kullu ada 3 macam yakni
1. syay’in artinya setiap satu
2. ba’din artinya setiap sebagian
3. jam’in artinya setiap semua.
Al-Imam an-Nawawi dalam Syarh Shahih Muslim menuliskan: “Sabda Rasulullah “Kullu Bid’ah dlalalah” ini adalah ‘Amm Makhshush; artinya, lafazh umum yang telah dikhususkan kepada sebagian maknanya. Jadi yang dimaksud adalah bahwa sebagian besar bid’ah itu sesat (bukan mutlak semua bid’ah itu sesat)” (al-Minhaj Bi Syarah Shahih Muslim ibn al-Hajjaj, j. 6, hlm. 154).
Hadits “Kullu bid’atin dholalah” menurut tata bahasanya ialah ‘Amm Makhsus, artinya makna bid’ah lebih luas dari makna sesat.
Maknanya adalah “setiap sesat adalah bid’ah akan tetapi tidak setiap bid’ah adalah sesat”.
Setiap sesat adalah bid’ah
Setiap yang sesat, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam tidak pernah melakukannya
Contohnya meninggalkan sholat 5 waktu. Rasulullah Rasulullah shallallahu alaihi wasallam tidak pernah melakukannya.
Tidak setiap bid’ah adalah sesat
Tidak selalu perbuatan yang tidak pernah dilakukan oleh Rasulullah adalah sesat.
Jika perbuatan tersebut bertentangan dengan Al Qur’an dan As Sunnah maka perbuatan itu termasuk sesat (bid’ah dholalah)
Jika perbuatan tersebut tidak bertentangan dengan Al Qur’an dan As Sunnah maka perbuatan itu termasuk hal yang baik (bid’ah hasanah/mahmudah)
Dengan kesadaran adanya bid’ah hasanah maka setiap kita akan melakukan perbuatan atau mencontohkan perbuatan yang tidak pernah dilakukan oleh Rasulullah shallallahu alaihi wasallam maka kita akan selalu merujuk kepada Al Qur’an dan As Sunnah.
قاَلَ الشّاَفِعِي رَضِيَ اللهُ عَنْهُ -ماَ أَحْدَثَ وَخاَلَفَ كِتاَباً أَوْ سُنَّةً أَوْ إِجْمَاعاً أَوْ أَثَرًا فَهُوَ البِدْعَةُ الضاَلَةُ ، وَماَ أَحْدَثَ مِنَ الخَيْرِ وَلَمْ يُخاَلِفُ شَيْئاً مِنْ ذَلِكَ فَهُوَ البِدْعَةُ المَحْمُوْدَةُ -(حاشية إعانة 313 ص 1الطالبين -ج )
Artinya ;
Imam Syafei ra berkata –Segala hal yang baru (tidak terdapat di masa Rasulullah) dan menyalahi pedoman Al-Qur’an, Al-Hadits, Ijma’ (sepakat Ulama) dan Atsar (Pernyataan sahabat) adalah bid’ah yang sesat (bid’ah dholalah). Dan segala kebaikan yang baru (tidak terdapat di masa Rasulullah) dan tidak menyelahi pedoman tersebut maka ia adalah bid’ah yang terpuji  (bid’ah mahmudah atau bid’ah hasanah), bernilai pahala. (Hasyiah Ianathuth-Thalibin –Juz 1 hal. 313)
Kita harus terus mewaspadai upaya hasutan atau ghazwul fikri (perang pemahaman) yang dilancarkan oleh kaum Zionis Yahudi.
Salah satu penghasutnya adalah perwira Yahudi Inggris bernama Edward Terrence Lawrence yang dikenal oleh ulama jazirah Arab sebagai Laurens Of Arabian. Laurens menyelidiki dimana letak kekuatan umat Islam dan berkesimpulan bahwa kekuatan umat Islam terletak kepada ketaatan dengan mazhab (bermazhab) dan istiqomah mengikuti tharikat-tharikat tasawuf. Laurens mengupah ulama-ulama yang anti tharikat dan anti mazhab untuk menulis buku buku yang menyerang tharikat dan mazhab. Buku tersebut diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa dan dibiayai oleh pihak orientalis.
Cara-cara mereka menghasut sangat halus sekali,  contohnya mereka mengajak kaum muslim kembali kepada Al Qur’an dan As Sunnah dengan akal pikiran sendiri sehingga menimbulkan perselisihan di antara kaum muslim
Mereka yang terhasut meninggalkan pemahaman atau pendapat Imam Mazhab yang empat yang telah disepakati oleh jumhur ulama sejak dahulu sampai sekarang sebagai pemimpin atau imam ijtihad kaum muslim (Imam Mujtahid Mutlak)
Imam Mazhab yang empat bertalaqqi (mengaji) langsung dengan Salafush Sholeh.
Imam Mazhab yang empat mengetahui dan mengikuti pemahaman Salafush Sholeh melalui lisannya Salafush Sholeh.
Imam Mazhab yang empat melihat sendiri penerapan, perbuatan serta contoh nyata dari Salafush Sholeh.
Mereka yang terhasut merasa telah mengikuti pemahaman Salafush Sholeh namun kenyataannya mereka tidak lebih dari mengikuti pemahaman ulama-ulama yang mengaku-aku mengikuti pemahaman Salafush Sholeh namun tidak bertalaqqi (mengaji) dengan Salafush Sholeh. Dari mana ulama-ulama tersebut mendapatkan pemahaman Salafush Sholeh kalau bukan pemahaman ulama-ulama tersebut dengan akal pikiran mereka sendiri.
Marilah kita kembali mengikuti pemahaman Salafush Sholeh melalui apa yang disampaikan oleh Imam Mazhab yang empat dan mengikuti penjelasan-penjelasan yang disampaikan oleh para ulama-ulama terdahulu yang mengikuti Imam Mazhab yang empat sambil kita merujuk darimana mereka mengambilnya yakni Al Qur’an dan As Sunnah

Wassalam

sejarah singkat



Login Member
Username:
Password:
 
Agenda
27 November 2012
M
S
S
R
K
J
S
28
29
30
31
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
1
2
3
4
5
6
7
8
Sejarah Singkat
Dalam rangka memberikan wawasan yang lebih luas bagi santri Pondok Pesantren Suryalaya, maka pada tahun 1967 Sesepuh Pondok Pesantren Suryalaya melalui Yayasan Serba Bakti menambah / mendirikan Lembaga Pendidikan Formal ( Pendidikan Guru Agama ) pada saat itu, Bapak Muhamad Amin Sukandar, BA ditunjuk sebagai Kepala PGA sampai dengan tahun 1977.
Selanjutnya dari tahun 1977 – 1980 PGA dipimpin oleh Bapak H.M. Romli. Sesuai dengan kebijakan Pemerintah c.q. Departemen Agama pada tahun 1977 PGA direstrukturisasi, dan berganti menjadi Madrasah Tsanawiyah dan Madrasah Aliyah. Dari tahu 1980 – 1999 Madrasah Aliyah dipimpin oleh Drs. H. Ahdi Nuruddin. Setelah Drs. H. Ahdi Nuruddin memasuki masa pensiun, Madrasah Aliyah dari tahun 1999 sampai 2012 di pimpin oleh Drs. H. Yusuf Hamzah. Dengan datangnya masa pensiun maka pada tanggal 31 Juli 2012 Drs. H. Yusuf Hamzah digantikan oleh Drs. Toto Zaenal Kholis, MSI sebagai kepala madrasah sampai dengan sekarang.

Masa Perkembangan
Madrasah Aliyah Merupakan salah satu Lembaga Pendidikan yang ada dilingkungan Pondok Pesantren Suryalaya, dengan tugas mengemban misi internal dan external. Misi internal adalah turut serta menyiapkan dan membina kader-kader  yang mumpuni, dalam rangka menyiarkan Agama Islam termasuk Thariqat Qodiriyah Naqsyabandiyyah (TQN), seperti yang diharapkan  oleh  Sesepuh Pondok Pesantren Suryalaya.
Berdasarkan persetujuan pengurus Yayasan Serba Bakti dan atas do’a restu Sesepuh PPS, O. Romli ditetapkan sebagai Kepala MA dari tahun 1977 sampai 1980, dan dibantu oleh Udin Zaenudin sebagai Kepala Tata Usaha, kemudian O. Romli memperoleh tugas menjadi Kepala MtsN Pamoyanan dan sebagai penggantinya Pengurus YSB menunjuk Drs. Ahdi Nurudin sebagai Kepala MA dari tahun 1980 samapi 1999, selama kepemimpinannya dibantu oleh Kepala Tata Usaha antara lain Mumu Munawarudin, BA kemudian digantikan oleh Abun Nasrudin dan terakhir oleh Wadini, setelah memasuki pensiun jabatan Kepala MA diganti oleh Drs. H. Yusuf Hamzah dari tahun 1999 sampai 2012 dengan dibandu oleh kepala Tata Usahanya adalah Drs. Aonudin, sedangkan Drs. Ahdi Nurudin mendapat tugas sebagai Kepala MAK yang pada tahun 1999 terpisah dari MA. Dan saat ini setelah Drs. H. Yusuf Hamzah pensiun maka Kepala Madrasah Aliyah diteruskan oleh Drs. Toto Zaenal Kholis, MSI sampai dengan sekarang.
Pada tanggal 5 Pebruari 1981 memperoleh Piagam TERDAFTAR dari Kepala Kanwil Depag Jawa Barat Nomor : 3/10/23/09/04, dengan demikian MA diberikan hak menurut hukum untuk menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran, dan diperbolehkan untuk mengikuti ujian persamaan Madrasah Negeri.
Kemudian pada tanggal 18 Nopember 1992 memperoleh Piagam Jenjang Akreditasi DIAKUI, berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Kelembagaan Agama Islam Nomor : 104/E.IV/PP.03.2/I/1992, jenjang akreditasi ini berlaku untuk jangka waktu 5 (lima) tahun terhitung sejak awal tahun pelajaran 1992/1993 dan berhak menjadi penyelenggara EBTA/EBTANAS. Dan pada tanggal 9 Nopember 1999 memperoleh Jenjang Akreditasi DISAMAKAN Madrasah Aliyah Swasta, berdasarkan keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Kelembagaan Agama Islam Nomor : E.IV/PP.03.2/KEP/139/1999, jenjang akreditasi ini berlaku untuk jangka waktu 5 (lima) tahun terhitung sejak awal tahun pelajaran 1999/2000.
Pada tanggal 20 Maret 2006 memperoleh Piagam Akreditasi Madrasah Aliyah Terakreditasi dengan peringkat B (baik) berdasarkan Keputusan Kepala Kantor Wialayah Departemen Agama Provinsi Jawa Barat, Nomor : B/KW.10.4/MA/06/006/2006 trertanggal 20 Maret 2006. Hasil akreditasi ini berlaku untuk jangka waktu 4 tahun terhitung sejak dikeluarkan. Dan terakhir pada tanggal 21-22 September 2011 dilaksanakan akreditasi selanjutnya yang ternyata dengan hasil kerja keras disertai do’a dari berbagai pihak MAS Serba Bakti pada tanggal 28 Oktober 2011 memperoleh piagam akreditasi dengan hasil “A” (amat baik) berdasarkan Keputusan Kepala Kantor Wilayah Kemenag Provinsi Jawa Barat nomor 02.00/693/BAP-SM/X/2011.
MAS Serba Bakti tahun 1977 telah membuka jurusan IPS dan IPA, serta pada tahun 2010/2011 telah membuka jurusan Keagamaan dan telah memperoleh bantuan guru dari pemerintah sebanyak 5 orang.
Dalam rangka memenuhi tuntutan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, manajemen MA telah mengikutsertakan para pengajar mengikuti berbagai kursus, seminar dan pelatihan kependidikan yang diselenggarakan oleh pemerintah dan lembaga swasta, dan beberapa orang guru telah selesai mengikuti kuliah di S2 dan S3, dana alhamdulillah salah seorang guru MAS Serba Bakti yang telah menyelesaikan program S3 adalah Dr. Wawan, S.Ag., MSI dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) pada konsentrasi Administrasi Pendidikan.
Perkembangan proses belajar mengajar di MA Serba Bakti cukup pesat terbukti dengan berjalannya program yang telah dilaksanakan sesuai dengan perekmabngan jaman, seiring dengan reformasi pendidikan, otonomi pendidikan, penerapan MDS dan pemberlekuan KBK, aplikasi kurikulum 2004 dan kurikulum 2006 serta manajemen berbasis Madrasah (MBM), melalui pemberdayaan Komite Madrasah dan Pemberdayaan Alumni.
Madrasah Aliyah Serba Bakti sekarang mempunyai 9 rombongan belajar dan belajar dilaksanakan pagi hari dari jam 07.00 – 13.45 WIB. Suatu kebanggan bagi kami bahwa Madrasah Aliyah Serba Bakti masuk sebagai Rintisan Madrasah Standar Nasional (RMSN) dan sedang diproses di tingkat Kementerian, menjadi 10 besar MA tingkat Jawa Barat dalam penyusunan KTSP, ditunjuk oleh Kanwil Kementerian Agama Jawa Barat, mengirimkan Ketua Osis MA Serba Bakti untuk mengikuti pelatihan tingkat Nasional.

Arti Nama Bayi Alif Al Faeyza Sufyan

Assalamu'alaikum Wr.Wb Arti Nama Bayi Alif Al Faeyza Sufyan Nama yang Anda cari yaitu  Alif Al Faeyza Sufyan  memiliki banyak arti dari ...