Sabtu, 20 April 2013

Bukti Dari Niat Yang Lagi Belajar Ikhlas (Honda CB Black Modif)


Bukti Dari Niat Yang Lagi Belajar Ikhlas (Honda CB Black Modif)

Assalamu'likum Wr. wb

Alhamdulillah,,,. wa syukurillah segala puji ahanya bagi Allah SWT yang telah memberikan hidayah serta inayah kepada kita semua,.... Amiiiin

pada hari Sabtu di malam minggu ini yang alhamdulillah saya Agus supyan dengan dasbor blog Toko simple ini saya udah ke sekian kali nya menjual Honda CB / Vespa dan yang lainnya yang antiq-unik-klasik..
Terima kasih saya buat Dede Ridwan yangtelah kocak mengantar saya untuk transsaksi dengan banyolannnya i kampus iailm suryalaya,...
Tidak lupa yang paling utama makhluk hidup ini yaiutu Ibu saya / Nyawa saya yang telah mendo'akan saya tulus ikhlas dari saya dikandung,,,... Terima Kasih bu,, kasih ibu tidak akan terhitung,..
Dan yang pembeli motor cb nya yaitu ... lupa lagi Namanya yang dari sumatra daerah pringseewu,, terima kasih brad/agan/coy/bos/dan lainnya yang udah membeli motornya,...

Senin, 08 April 2013

5 KUNCI PENGOKOH JIWA PENENANG BATHIN

Assalamu'alaikum Wr.Wb


5 KUNCI PENGOKOH JIWA PENENANG BATHIN

DALAM MENGARUNGI PERSOALAN HIDUP


Oleh KH. ABDULLAH GYMNASTIAR

PIMPINAN PONPES. DAARUT TAUHID BANDUNG



AKU HARUS SIAP MENGHADAPI HIDUP INI, APAPUN YANG TERJADI

Hidup di dunia ini hanya satu kali, aku tak boleh gagal dan sia-sia tanpa guna
Tugasku adalah menyempurnakan niat dan ikhtiar, perkara apapun yang terjadi kuserahkan kepada Alloh Yang Maha Tahu yang terbaik bagiku
Aku harus selalu sadar sepenuhnya bahwa yang terbaik menurutku belum tentu yang terbaik menurut Alloh SWT. Bahkan sangat mungkin aku terkecoh oleh keinginan dan harapanku sendiri
Pengetahuan tentang diriku atau tentang apapun amat terbatas sedangkan pengetahuan Allah menyelimuti segalanya, Dia tahu awal, akhir dan segala-galanya
Sekali lagi betapapun aku sangat menginginkan sesuatu, tetap hatiku harus kupersiapkan untuk menghadapi kenyataan yang tak sesuai dengan harapanku. Karena mungkin itulah yang terbaik bagiku


    2.   AKU HARUS RELA DENGAN KENYATAAN YANG TERJADI


Bila sesuatu terjadi, yaa….. inilah kenyataan dan episode hidup yang harus kujalani


Aku harus menikmatinya, dan aku tak boleh larut dalam kekecewaan berlama-lama, kecewa, dongkol, sakit hati tak akan merobah apapun selain menyengsarakan diriku sendiri, dongkol begini, tak dongkol juga tetap begini


Hatiku harus realistis menerima kenyataan yang ada, namun tubuh serta pikiranku harus tetap bekerja keras mengatasi dan menyelesaikan masalah ini


Bila nasi telah menjadi bubur, maka aku harus mencari ayam, cakweh, kacang polong, kecap, seledri, bawang goreng dan sambal agar bubur ayam spesial tetap dapat kunikmati


    3.   AKU TAK BOLEH MEMPERSULIT DIRI



Aku harus yakin bahwa hidup ini bagai siang dan malam pasti silih berganti. Tak mungkin siang terus-menerus dan tak mungkin juga malam terus-menerus, pasti setiap kesenangan ada ujungnya begitupun masalah yang menimpaku pasti ada akhirnya, aku harus sangat sabar menghadapinya


Akupun harus yakin bahwa setiap musibah terjadi dengan ijin Alloh Yang Maha Adil, pasti sudah diukur dengan sangat cermat oleh-Nya tak mungkin melampaui batas kemampuanku, karena Dia tak pernah mendzolimi hamba-hamba-Nya


Aku tak boleh mendzolimi diriku sendiri, dengan pikiran buruk yang mempersulit dan menyengsarakan diri, pikiranku harus tetap jernih, terkendali, tenang dan proporsional, aku tak boleh terjebak mendramatisir masalah


Aku harus berani menghadapi persoalan demi persoalan, tak boleh lari dari kenyataan, karena lari sama sekali tak menyelesaikan bahkan sebaliknya hanya akan menambah masalah. Semua harus dengan tegar kuhadapi dengan baik, aku tak boleh menyerah, aku tak boleh kalah


Mesti segala sesuatu akan ada akhirnya, begitupun persoalan yang kuhadapi seberat apapun seperti yang dijanjikan Alloh " Fainnama’al usri yusron innama’al ’usri yusron" dan sesungguhnya bersama kesulitan itu pasti ada kemudahan, bersama kesulitan itu pasti ada kemudahan. Janji yang tak pernah mungkin dipungkiri oleh Alloh SWT



    4.   EVALUASI DIRI


Segala yang terjadi mutlak adalah ijin Alloh SWT, dan Alloh tak mungkin berbuat sesuatu yang sia-sia


Pasti ada hikmah dibalik setiap kejadian, sepahit apapun pasti ada kebaikan yang terkandung didalamnya, bila disikapi dengan sabar dan benar


Harus kurenungkan mengapa Alloh menakdirkan semua ini menimpaku, bisa jadi peringatan atas dosa-dosa kita, kelalaianku atau mungkin, saat kenaikan kedudukanku disisi Alloh


Mungkin aku harus berpikir keras untuk menemukan kesalahan yang kuperbaiki


Setiap kejadian bagai cermin pribadiku, aku tak boleh gentar dengan kekurangan dan kesalahan yang telah terjadi, yang penting kini aku mengetahui diriku yang sebenarnya dan aku bertekad sekuat tenaga untuk memperbaikinya, Alloh Maha Pengampun dan Maha Penerima Taubat



    5.   ALLOHLAH SATU-SATUNYA PENOLONGKU


Aku harus yakin kalaupun bergabung seluruh manusia dan jin untuk menolongku tak mungkin terjadi apapun tanpa ijin-Nya


Hatiku harus bulat total dan yakin seyakin-yakinnya, bahwa hanya Allohlah satunya-satunya yang dapat menolong memberi jalan keluar terbaik dari setiap urusan


Tidak ada yang mustahil bagi-Nya, karena segala-galanya adalah milik-Nya, dan sepenuhnya dalam kekuasaan-Nya


Tak ada yang dapat menghalangi jikalau Dia akan menolong hamba-hamba-Nya, Dialah yang mengatur segala sebab datangnya pertolongan-Nya


Oleh karena itu aku harus benar-benar berjuang, berikhtiar untuk mendekati-Nya dengan mengamalkan apapun yang disukai-Nya dan melepaskan hati ini dari ketergantungan selain-Nya, karena selain Dia hanyalah sekedar makhluk yang tak berdaya tanpa kekuatan dari-Nya


Ingatlah selalu janji-Nya "Barangsiapa yang bertaqwa kepada-Ku, niscaya Ku beri jalan keluar dari setiap urusannya dan Kuberi rizki/ pertolongan dari tempat yang tak terduga, dan barangsiapa yang bertawakal kepada-Ku, Niscaya akan Kucukupi segala kebutuhannya". ( At-Thalaq : 2-3 )


Semoga 5 kunci diatas dapat menenangkan hati yang sedang galau, cemas, was-was, khawatir yang berlebihan dan pengobat stress. Ingat hanya dengan dzikrullah / mengingat Alloh hati akan menjadi tenang

Lima Bola Kebijakan

Assalamu'alaikum Wr.Wb


5 bola

Bayangkan hidup sebagai suatu permainan ketangkasan dimana kita harus
memainkan keseimbangan 5 buah bola yang dilempar ke udara.
 Boal-bola tersebut bernama :
 1. Pekerjaan
 2. Keluarga
 3. Kesehatan
 4. Teman
 5. Spirit
 Kita harus menjaga agar ke-5 bola ini seimbang di udara.
 Kita akan segera mengerti bahwa ternyata "Pekerjaan" hanyalah sebuah bola
karet. Jika kita menjatuhkannya maka ia akan dapat memantul
 kembali.
 Tetapi empat bola lainnya yaitu Keluarga,Kesehatan, Teman dan Spirit,
terbuat dari gelas. Dan jika kita menjatuhkan salah satunya maka ia akan
dapat terluka, tertandai, tergores, rusak atau bahkan hancur
 berkeping-keping. Dan ingatlah, mereka tidak akan pernah kembali seperti
aslinya.
 Kita harus memahami benar dan berusaha keras untuk menyeimbangkannya.

Bagaimana caranya?
 1. Jangan rusak nilai kita dengan membandingkannya dengan nilai orang lain.
   Perbedaan yang ada diciptakan untuk membuat masing-masing diri kita
spesial.
 2. Jangan menganggap remeh sesuatu yang dekat di hati kita, melekatlah
padanya
seakan-akan ia adalah bagian yang membuat kita hidup, dimana tanpanya, hidup
menjadi kurang berarti.
 3. Jangan biarkan hidup kita terpuruk di masa lampau atau dalam mimpi masa
depan.
   Satu hari hidup pada suatu waktu berarti hidup untuk seluruh waktu
hidupmu.
 4. Jangan menyerah ketika masih ada sesuatu yang dapat kita berikan.
    Tidak ada yang benar-benar kalah sampai kita berhenti berusaha.
 5. Janganlah takut mengakui bahwa diri kita tidaklah sempurna.
   Ketidaksempurnaan inilah yang merupakan sulaman benang rapuh untuk
mengikat kita satu sama lain.
 6. Jangan takut menghadapi resiko. Anggaplah resiko sebagai kesempatan kita
untuk belajar bagaimana menjadi berani.
 7. Jangan lupa bahwa kebutuhan emosi terbesar dari seseorang adalahkebutuhan untuk merasa dihargai
8. Jangan takut untuk belajar sesuatu. Ilmu pengetahuan adalah harta karun
yang selalu dapat kita bawa kemana pun tanpa membebani.


Dan akhirnya??
 MASA LALU adalah SEJARAH
 MASA DEPAN  MISTERI
 Dan SAAT INI adalah KARUNIA DAN PERJUANGAN.....


Tiga Pertanyaan pemuda dan pak tua


3 Pertanyaan

Ada seorang pemuda yang lama sekolah di negeri paman Sam kembali ke tanah
air. Sesampainya dirumah ia meminta kepada orang tuanya untuk mencari
seorang Guru agama, Pak Tu'a atau siapapun yang bisa menjawab 3
pertanyaannya. Akhirnya Orang tua pemuda itu mendapatkan orang tersebut.

Pemuda : Anda siapa? Dan apakah bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan saya?
Pak Tu'a : Saya hamba Allah dan dengan izin-Nya saya akan menjawab
pertanyaan anda

Pemuda : Anda yakin? Sedang Profesor dan banyak orang pintar saja tidak
mampu menjawab pertanyaan saya.
Pak Tu'a : Saya akan mencoba sejauh kemampuan saya

Pemuda : Saya punya 3 buah pertanyaan
1. Kalau memang Tuhan itu ada, tunjukan wujud Tuhan kepada saya
2. Apakah yang dinamakan takdir
3. Kalau setan diciptakan dari api kenapa dimasukan ke neraka yang dibuat
dari api, tentu tidak menyakitkan buat setan Sebab mereka memiliki unsur
yang sama. Apakah Tuhan tidak pernah berfikir sejauh itu?

Tiba-tiba Pak Tu'a tersebut menampar pipi si Pemuda dengan keras.

Pemuda (sambil menahan sakit): Kenapa anda marah kepada saya?
Pak Tu'a : Saya tidak marah...Tamparan itu adalah jawaban saya atas 3 buah
pertanyaan yang anda ajukan kepada saya

Pemuda : Saya sungguh-sungguh tidak mengerti
Pak Tu'a : Bagaimana rasanya tamparan saya?

Pemuda : Tentu saja saya merasakan sakit
Pak Tu'a : Jadi anda percaya bahwa sakit itu ada?

Pemuda : Ya
Pak Tu'a : Tunjukan pada saya wujud sakit itu !

Pemuda : Saya tidak bisa
Pak Tu'a : Itulah jawaban pertanyaan pertama: kita semua merasakan
keberadaan Tuhan tanpa mampu melihat wujudnya.

Pak Tu'a : Apakah tadi malam anda bermimpi akan ditampar oleh saya?
Pemuda : Tidak

Pak Tu'a : Apakah pernah terpikir oleh anda akan menerima sebuah tamparan
dari saya hari ini?
Pemuda : Tidak
Pak Tu'a : Itulah yang dinamakan Takdir

Pak Tu'a : Terbuat dari apa tangan yang saya gunakan untuk menampar anda?
Pemuda : kulit
Pak Tu'a : Terbuat dari apa pipi anda?
Pemuda : kulit
Pak Tu'a : Bagaimana rasanya tamparan saya?
Pemuda : sakit

Pak Tu'a : Walaupun Setan terbuat dari api dan Neraka terbuat dari api, Jika
Tuhan berkehendak maka Neraka akan Menjadi tempat menyakitkan untuk setan.

Membuat proposal penelitian dengan sistematis dari latar belakang s.d lampiran


II.         Membuat proposal penelitian dengan sistematis dari latar belakang s.d lampiran
PENGGUNAAN METODE RESITASI MELALUI MEDIA LEMBAR KERJA SISWA ( LKS ) HUBUNGANNYA DENGAN PRESTASI KOGNITIF SISWA DALAM MATA PELAJARAN PAI.
Penelitian di SDN Sirnagalih Kecamatan Pagerageung Kab Tasikamalaya.

A.     Latar Belakang Masalah
Guru adalah pelaksana dan pengembang program kegiatan belajar mengajar. Guru juga merupakan pemilik pribadi keguruan yang unik, artinya tidak ada dua guru yang memiliki pribadi keguruan yang sama. Sehingga setiap guru memiliki pribadi keguruannya masing-masing yang tidak ada duanya. Pribadi keguruan harus senantiasa dikembangkan untuk menyempurnakan penguasaan terhadap berbagai kompetensi dibidang keguruan yang kian hari terus berkembang. Dalam hal ini kompetensi untuk menetapkan, mengembangkan dan mempergunakan semua metode-metode mengajar, sehingga terjadilah kombinasi-kombinasi dan variasinya yang efektif.
Dalam rangka menumbuhkan dan meningkatkan prestasi belajar siswa, guru sering pula memakai suatu metode mengajar yang dikenal dengan istilah metode assigment recitation atau pemberian tugas belajar. Tugas belajar yang diberikan tersebut dapat berupa alat bantu mengajar yaitu “semua perlengkapan yang ikut menentukan penggunaan suatu materi pelajaran cukup tersedia bagi semua murid” Perlengkapan belajar mengajar yang dimaksudkan salah satunya dapat berwujud Buku Lembar Kerja Siswa (LKS).
Oleh karena itu, kiranya perlu penggunaan salah satu metode agar materi PAI dapat dipahami oleh peserta didik dengan baik dan benar. Maka, penulis mencoba menggunakan metode resitasi melalui media LKS ini untuk terciptanya proses kegiatan belajar mengajar yang sesuai dengan yang diharapkan.
Apabila prestasi belajar siswa tersebut ternyata ditimbulkan oleh penggunaan metode resitasi melalui media LKS, maka metode mengajar tersebut harus lebih ditingkatkan lagi sampai semaksimal mungkin dalam rangka untuk lebih meningkatkan prestasi belajar siswa yang lebih baik dari sebelumnya. Apabila ternyata prestasi belajar PAI siswa dipengaruhi dan ditimbulkan oleh faktor lainnya, maka penggunaan metode resitasi melalui Media Lembar Kerja Siswa (LKS) harus diperbaiki format dan pelaksanaannya, sehingga akan dapat membantu meningkatkan dinamika prestasi belajar siswa.
Dalam pengamatan sementara, prestasi kognitif siswa di SD Negeri Sedaleuwih Kecamatan Pagerageung Kabupaten Tasikmalaya ini disebabkan dan ditimbulkan kurangnya guru, sehingga guru PAI menjadi guru kelas/ wali kelas, dari penggunaan metode mengajar oleh guru PAI berupa metode Resitasi melalui media lembar kerja siswa (LKS). Namun demikian kebenaran mengenai realitas gejala pada penggunaan metode mengajar tersebut terhadap prestasi kognitif siswa masih harus dibuktikan kebenarannya. Sehingga kebenaran yang dimaksud tidak ditimbulkan oleh faktor perkiraan ataupun spekulasi pendapat. Maka untuk mencari kebenaran hal tersebut harus dilakukan pembuktian serta harus diuji pula secara ilmiah.
Dalam pembuktian yang dimaksud, dilakukan dengan jalan mengadakan penelitian kuantitatif yang didalamnya mengkaji dan meneliti penggunaan metode resitasi melalui media lembar kerja siswa (LKS) terhadap prestasi siswa. Sehingga dapat dilihat nantinya, tentang hasil penelitian yang dapat dipertanggung jawabkan mengenai gambaran penggunaan metode mengajar tersebut terhadap prestasi siswa yang selama ini telah berjalan di SD Negeri Sedaleuwih, Kecamatan Pagerageung, Kabupaten Tasikmalaya
Untuk tercapainya tujuan tersebut peneliti merumuskan dalam sebuah judul yaitu Penggunaan Metode Resitasi Melalui Media Lembar Kerja Siswa (LKS) Hubungannya Dengan Prestasi Kognitif Siswa Dalam Mata Pelajaran PAI. (Penelitian Di SDN Sirnagalih Kecamatan Pagerageung Kab Tasikamalaya ).

B.       Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian dari latar belakang di atas, maka identifikasi masalah dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut:
1.      Kurang kreatifitas dalam menggunakan materi mata pelajaran, sehingga kegiatan pembelajaran PAI berlangsung monoton.
2.      Siswa kurang memahami materi mata pelajaran PAI yang di berikan oleh guru di SDN Sirnagalih Kecamatan Pagerageung
3.      Lemahnya Kognitif siswa dalam Mata pelajaran PAI.
C.     Batasan Masalah
Dengan inti permasalahan tersebut maka penulis membatasi permasalahan ini yaitu hanya membahas mengenai :
1.      Metode Resitasi Melalui Media LKS
2.      Prestasi Kognitif Siswa Dalam Mata Pelajaran PAI.

D.    Rumusan Masalah

delapan pendekatan yang dipandang bisa mencapai tujuan pembelajaran


Learning strategy
model-model pembelajaran 
Tambahan materi dan informasi mata kuliah SBM
Strategi belajar mengajar
o    Strategi belajar mengajar adalah salah satu komponen dalam sistem pengajaran. Komponen dari sistem pengajaran adalah tujuan, materi, strategi dan evaluasi.
o    Strategi belajar mengajar adalah kegiatan guru dalam proses belajar mengajar yang dapat memberikan kemudahan atau fasilitas kepada siswa agar dapat mencapai tujuan pengajaran yang ditetapkan.
o    Metode mengajar adalah cara mengajar yang lebih umum yang dapat digunakan untuk semua jenis mata pelajaran.
o    Teknik mengajar adalah cara mengajar yang memerlukan kecakapan khusus dari suatu mata pelajaran.
o    Strategi belajar mengajar yang baik adalah yang dapat menjamin tercapainya tujuan pengajaran yang efektif, efisien, dan ekonomis serta dapat meningkatkan keterlibatan siswa baik secara intelektual maupun fisik.
Faktor-faktor penentu SBM
o    Tujuan
o    Materi pelajaran
o    Siswa
o    Guru
o    Fasilitas
Tujuan Pengajaran
o    Aspek Kognitif (Pengenalan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi).
o    Afektif (penerimaan akan sikap/interest, meresponsi, menilai sikap, mengatur sikap, menginternalisasi sikap).
o    Psikomotor (persepsi atas rangsangan, kesiapan bertindak secara fisik, respon yang terarah, respon yang mekanis, respon yang disadari)
Pemilihan SBM (berdasarkan tujuan pengajaran)
o    Penerimaan pengetahuan yang berupa konsep, fakta, prinsip, dalil, aturan dsb.
o    Penerimaan pengetahuan dan ketrampilan
o    Tujuan yang bersifat afektif/ motivasional.
IPA
o    Produk IPA berupa fakta, konsep, prinsip, dan teori.
o    Proses/metode keilmuwan dan sikap/nilai IPA
o    Pendekatan dan metode yang baik
o    Siswa dan guru
o    Siswa mempunyai perbedaan dalam beberapa hal.
o    Guru mempunyai kepribadian dan ketrampilan yang berbeda. Tiga sifat kepribadian guru (dukungan vs tuntutan, kepastian vs kesamaran, langkah-langkah kecil vs langkah-langkah besar).
Berbagai macam SBM
o    Macam SBM ditentukan oleh 4 hal : sumber materi, pembawa materi, pendekatan, dan penerima materi.
o    Penggolongan SBM : cara pendekatan, kadar keterlibatan guru-siswa, perbedaan kecepatan masing-masing siswa
1. Based on teaching approach
o    Concept and process approach
o    Deductive and inductive approach
o    Expository and Heuristics approach
Heuristics approach
o    Inquiry method
o    Discovery method
2. Based on teacher-student involve
o    Presentation
o    Independent study, such as experiment report making
o    Interaction (discussion)
3. Based on learning speed
o    Grouping process
o    Interest similarity
o    Similarity on learning speed
Classic, individual, team teaching
o    Classic = traditional ?
Individual teaching
Individual : module learning, programmed learning, mini learning, etc.
o    Module is learning package that contains a concept unit of teaching materials. These are (1) Teachers’ guide; (2) worksheet; (3) workbook; (4) worksheet’s solution; (5) test books; (6) test solution
o    Advantages of module : active learning, teacher as facilitator, appropriate learning tools
Team teaching
o    Two or more teachers is on one subject
Pengertian Metode dan Pendekatan
Metode dibedakan dari pendekatan. Pendekatan lebih menekankan pada strategi dalam perencanaan, sedangkan metode lebih menekankan pada teknik pelaksanaannya. Satu pendekatan yang direncanakan untuk satu pembelajaran mungkin dalam pelaksanaan proses tersebut digunakan beberapa metode. Sebagai contoh dalam pembelajaran pencemaran lingkungan. Pendekatan yang digunakan dalam pembelajaran tersebut dapat dipilih dari beberapa pendekatan yang sesuai, antara lain pendekatan lingkungan. Ketika proses pembelajaran pencemaran lingkungan dilaksanakan dengan pendekatan lingkungan tersebut dapat digunakan beberapa metode, misalnya metode observasi, metode didkusi dan metode ceramah. Supaya lebih jelas ikuti perencanaan yang dilakukan oleh seorang guru ketika akan memberi pembelajaran pencemaran lingkungan tersebut. Pada awalnya ia memilih pendekatan lingkungan, berarti ia akan menggunakan lingkungan sebagai fokus pembelajaran. Pada akhir pembelajaran melalui konsep pencemaran lingkungan siswa akan memahami tentang lingkungan sekitarnya apakah sudah tercemar atau tidak. Untuk merealisasikan hal tersebut ia menggunakan metode diskusi dan ceramah. Dalam pembelajarannya ia membuat suatu masalah untuk didiskusikan oleh siswa kemudian ia akan mengakhiri pembelajaran tadi dengan memberi informasi yang berkaitan dengan hasil diskusi. Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa metode dan pendekatan dirancang untuk mencapai keberhasilan suatu tujuan pembelajaran.
B. Beberapa Pendekatan Pada KBM
Pendekatan yang digunakan dalam pembelajaran kimia pokok bahasan pencemaran lingkungan antara lain :
1. Pendekatan tujuan pembelajaran
Pendekatan ini berorientasi pada tujuan akhir yang akan dicapai. Sebenarnya pendekatan ini tercakup juga ketika seorang guru merencanakan pendekatan lainnya, karena suatu pendekatan itu dipilih untuk mencapai tujuan pembelajaran. Semua pendekatan dirancang untuk keberhasilan suatu tujuan.
Sebagai contoh : Apabila dalam tujuan pembelajaran tertera bahwa siswa dapat meyebutkan macam-macam pencemaran, maka guru harus merancang pembelajaran, yang pada akhir pembelajaran tersebut siswa sudah dapat menyebutkan jenis pencemaran. Metode yang digunakan untuk mencapai tujuan tersebut dapat berupa metode tugas.
2. Pendekatan konsep
Pembelajaran dengan menggunakan pendekatan konsep berarti siswa dibimbing memahami suatu bahasan melalui pemahaman konsep yang terkandung di dalamnya. Dalam proses pembelajaran tersebut penguasaan konsep dan subkonsep yang menjadi fokus. Dengan beberapa metode siswa dibimbing untuk memahami konsep.
3. Pendekatan lingkungan
Penggunaan pendekatan lingkungan berarti mengaitkan lingkungan dalam suatu proses belajar mengajar. Lingkungan digunakan sebagai sumber belajar. Untuk memahami materi yang erat kaitannya dengan kehidupan sehari – hari sering digunakan pendekatan lingkungan.
4. Pendekatan inkuiri
Penggunaan pendekatan inkuiri berarti membelajarkan siswa untuk mengendalikan situasi yang dihadapi ketika berhubungan dengan dunia fisik yaitu dengan menggunakan teknik yang digunakan oleh para ahli peneliti ( Dettrick, G.W., 2001 ). Pendekatan inkuiri dibedakan menjadi inkuiri terpempin dan inkuiri bebas atau inkuiri terbuka. Perbedaan antara keduanya terletak pada siapa yang mengajukan pertanyaan dan apa tujuan dari kegiatannya.
5. Pendekatan penemuan
Penggunaan pendekatan penemuan berarti dalam kegiatan belajar mengajar siswa diberi kesempatan untuk menemukan sendiri fakta dan konsep tentang fenomena ilmiah. Penemuan tidak terbatas pada menemukan sesuatu yang benar – benar baru. Pada umumnya materi yang akan dipelajari sudah ditentukan oleh guru, demikian pula situasi yang menunjang proses pemahaman tersebut. Siswa akan melakukan kegiatan yang secara langsung berhubungan dengan hal yang akan ditemukan.
6. Pendekatan proses
Pada pendekatan proses, tujuan utama pembelajaran adalah mengembangkan kemampuan siswa dalam keterampilan proses seperti mengamati, berhipotesa, merencanakan, menafsirkan, dan mengkomunikasikan. Pendekatan keterampilan proses digunakan dan dikembangkan sejak kurikulum 1984. Penggunaan pendekatan proses menuntut keterlibatan langsung siswa dalam kegiatan belajar.
7. Pendekatan interaktif ( pendekatan pertanyaan anak )
Pendekatan ini memberi kesempata pada siswa uuntuk mengajukan pertanyaan untuk kemudian melakukan penyelidikan yang berkaitan dengan pertanyaan yang mereka ajukan ( Faire & Cosgrove, 1988 dalam Herlen W, 1996 ). Pertanyaan yang diiajukn siswa sangat bervariasi sehingga guru perlu melakukan llangkah – langkah mengumpulkan, memilih, dan mengubah pertanyaan tersebut menjadi suatu kegiatan yng spesifik.
8. Pendekatan pemecahan masalah
Pendekatan pemecahan masalah berangkat dari masalah yang harus dipecahkan melalui praktikum atau pengamatan. Dalam pendekatan ini ada dua versi. Versi pertama siswa dapat menerima saran tentang prosedur yang digunakan, cara mengumpulkan data, menyusun data, dan menyusun serangkaian pertanyaan yang mengarah ke pemecahan masalah. Versi kedua, hanya masalah yang dimunculkan, siswa yang merancang pemecahannya sendiri. Guru berperan hanya dalam menyediakan bahan dan membantu memberi petunjuk.
9. Pendekatan sains teknologi dan masyarakat ( STM )
Hasil penelitian dari National Science Teacher Association ( NSTA ) ( dalam Poedjiadi, 2000 ) menunjukan bahwa pembelajaran sains dengan menggunakan pendekatan STM mempunyai beberapa perbedaan jika dibandingkan dengan cara biasa. Perbedaan tersebut ada pada aspek : kaitan dan aplikasi bahan pelajaran, kreativitas, sikap, proses, dan konsep pengetahuan. Melalui pendekatan STM ini guru dianggap sebagai fasilitator dan informasi yang diterima siswa akan lebih lama diingat. Sebenarnya dalam pembelajaran dengan menggunakan pendekatan STM ini tercakup juga adanya pemecahan masalah, tetapi masalah itu lebih ditekankan pada masalah yang ditemukan sehari – hari, yang dalam pemecahannya menggunakan langkah – langkah ilmiah
10. Pendekatan terpadu
Pendekatan ini merupakan pendekatan yang intinya memadukan dua unsur atau lebih dalam suatu kegiatan pembelajaran. Pemaduan dilakukan dengan menekankan pada prinsip keterkaitan antar satu unsur dengan unsur lain, sehingga diharapkan terjadi peningkatan pemahaman yang lebih bermakna dan peningkatan wawasan karena satu pembelajaran melibatkan lebih dari satu cara pandang.
Pendekatan terpadu dapat diimplementasikan dalam berbagai model pembelajaran. Di Indonesia, khususnya di tingkat pendidikan dasar terdapat tiga model pemdekatan terpadu yang sedang berkembang yaitu model keterhubungan, model jaring laba – laba, model keterpaduan.
Perbandingan model pembelajaran terpadu
Model keterhubungan Model jaring laba – laba Model keterpaduan
C. Beberapa Metode Pada KBM
Beberapa metode yang sering digunakan dalam pembelajaran biologi adalah :
1. Metode ceramah
Metode ceramah adalah metode penyampaian bahan pelajaran secara lisan. Metode ini banyak dipilih guru karena mudah dilaksanakan dan tidak membutuhkan alat bantu khusus serta tidak perlu merancang kegiatan siswa. Dalam pengajaran yang menggunakan metode ceramah terdapat unsur paksaan. Dalam hal ini siswa hanya diharuskan melihat dan mendengar serta mencatat tanpa komentar informasi penting dari guru yang selalu dianggap benar itu. Padahal dalam diri siswa terdapat mekanisme psikologis yang memungkinkannya untuk menolak disamping menerima informasi dari guru. Inilah yang disebut kemampuan untuk mengatur dan mengarahkan diri.
2. Metode tanya jawab
Metode tanya jawab dapat menarik dan memusatkan perhatian siswa. Dengan mengajukan pertanyaan yang terarah, siswa akan tertarik dalam mengembangkan daya pikir. Kemampuan berpikir siswa dan keruntutan dalam mengemukakan pokok – pokok pikirannya dapat terdeteksi ketika menjawab pertanyaan. Metode ini dapat menjadi pendorong bagi siswa untuk mengadakan penelusuran lebih lanjut pada berbagai sumber belajar. Metode ini akan lebih efektif dalam mencapai tujuan apabila sebelum proses pembelajaran siswa ditugasi membaca materi yang akan dibahas.
3. Metode diskusi
Metode diskusi adalah cara pembelajaran dengan memunculkan masalah. Dalam diskusi terjadi tukar menukar gagasan atau pendapat untuk memperoleh kesamaan pendapat. Dengan metode diskusi keberanian dan kreativitas siswa dalam mengemukakan gagasan menjadi terangsang, siswa terbiasa bertukar pikiran dengan teman, menghargai dan menerima pendapat orang lain, dan yang lebih penting melalui diskusi mereka akan belajar bertanggung jawab terhadap hasil pemikiran bersama.
4. Metode belajar kooperatif
Dalam metode ini terjadi interaksi antar anggota kelompok dimana setiap kelompok terdiri dari 4-5 orang. Semua anggota harus turut terlibat karena keberhasilan kelompok ditunjang oleh aktivitas anggotanya, sehingga anggota kelompok saling membantu. Model belajar kooperatif yang sering diperbincangkan yaitu belajar kooperatif model jigsaw yakni tiap anggota kelompok mempelajari materi yang berbeda untuk disampaikan atau diajarkan pada teman sekelompoknya.
5. Metode demonstrasi
Metode demonstrasi adalah cara penyajian pelajaran dengan memeragakan suatu proses kejadian. Metode demonstrasi biasanya diaplikasikan dengan menggunakan alat – alat bantu pengajaran seperti benda – benda miniatur, gambar, perangkat alat – alat laboratorium dan lain – lain. Akan tetapi, alat demonstrasi yang paling pokok adalah papan tulis dan white board, mengingat fungsinya yang multi proses. Dengan menggunakan papan tulis guru dan siswa dapat menggambarkan objek, membuat skema, membuat hitungan matematika, dan lain – lain peragaan konsep serta fakta yang memungkinkan.
6. Metode ekspositori atau pameran
Metode ekspositori adalah suatu penyajian visual dengan menggunakan benda dua dimensi atau tiga dimensi, dengan maksud mengemukakan gagasan atau sebagai alat untuk membantu menyampaikan informasi yang diperlukan.
7. Metode karyawisata/widyamisata
Metode karyawisata/widyawisata adalah cara penyajian dengan membawa siswa mempelajari materi pelajaran di luar kelas. Karyawisata memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar, dapat meransang kreativitas siswa, informasi dapat lebih luas dan aktual, siswa dapat mencari dan mengolah sendiri informasi. Tetapi karyawisata memerlukan waktu yang panjang dan biaya, memerlukan perencanaan dan persiapan yang tidak sebentar.
8. Metode penugasan
Metode ini berarti guru memberi tugas tertentu agar siswa melakukan kegiatan belajar. Metode ini dapat mengembangkan kemandirian siswa, meransang untuk belajar lebih banyak, membina disiplin dan tanggung jawab siswa, dan membina kebiasaan mencari dan mengolah sendiri informasi. Tetapi dlam metode ini sulit mengawasi mengenai kemungkinan siswa tidak bekerja secara mandiri.
9. Metode eksperimen
Metode eksperimen adalah cara penyajian pelajaran dengan menggunakan percobaan. Dengan melakukan eksperimen, siswa menjadi akan lebih yakin atas suatu hal daripada hanya menerima dari guru dan buku, dapat memperkaya pengalaman, mengembangkan sikap ilmiah, dan hasil belajar akan bertahan lebih lama dalam ingatan siswa. Metode ini paling tepat apabila digunakan untuk merealisasikan pembelajaran dengan pendekatan inkuiri atau pendekatan penemuan.
10. Metode bermain peran
Pembelajaran dengan metode bermain peran adalah pembelajaran dengan cara seolah – olah berada dalam suatu situasi untuk memperoleh suatu pemahaman tentang suatu konsep. Dalam metode ini siswa berkesempatanm terlibat secara aktif sehingga akan lebih memahami konsep dan lebih lama mengingat, tetapi memerlukan waktu lama.
Pendekatan dan metode yang dipilih guru dalam memberikan suatu materi pelajaran sangat menentukan terhadap keberhasilan proses pembelajaran. Tidak pernah ada satu pendekatan dan metode yang cocok untuk semua materi pelajaran, dan pada umumnya untuk merealisasikan satu pendekatan dalam mencapai tujuan digunakan multi metode.
Metode dibedakan dari pendekatan ; metode lebih menekankan pada pelaksanaan kegiatan, sedangkan pendekatan ditekankan pada perencanaannya. Ada lima hal yang perlu diperhatikan guru dalam memilih suatu metode mengajar yaitu :
• Kemampuan guru dalam menggunakan metode.
• Tujuan pengajaran yang akan dicapai.
• Bahan pengajaran yang perlu dipelajari siswa.
• Perbedaan individual dalam memanfaatkan inderanya.
• Sarana dan prasarana yang ada di sekolah.
Beberapa pendekatan yang digunakan dalam pembelajaran biologi adalah pendekatan konsep, pendekatan keterampilan proses, pendekatan lingkungan, pendekatan inkuiri, pendekatan penemuan, pendekatan interaktif, pendekatan pemecahan masalah, pendekatan Sains Teknologi Masyarakat, dan pendekatan terpadu. Untuk merealisasikan suatu pendekatan dalam mencapai tujuan dapat digunakan beberapa metode antara lain metode ceramah, metode tanya jawab, metode diskusi, metode demonstrasi, metode ekspositori, metode karyawisata, metode penugasan, metode eksperimen, metode belajar kooperatif, dan metode bermain peran.
DAFTAR PUSTAKA
Dirdjosoemarto dkk. 2004. Strategi Belajar Mengajar Biologi. Bandung : FPMIPA UPI dan JICA IMSTEP.
Roestiyah. 1991. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta.
Syah Muhibbin. 1995. Psikologi Pendidikan suatu Pendekatan Baru. Bandung : Remaja Rosda Karya.

Tugas Resume Pendidikan Nilai Iailm surylaya


Diposkan oleh Agus supyan

1.      Aksiologi
Aksiologi adalah filsafat nilai. Aspek nilai ini ada kaitannya dengan kategori: (1) baik dan buruk; serta (2) indah dan jelek. Kategori nilai yang pertama di bawah kajian filsafat tingkah laku atau disebut etika, sedang kategori kedua merupakan objek kajian filsafat keindahan atau estetika.
Aksiologi adalah cabang filsafat yang menyelidiki makna nilai, sumber nilai, jenis dan tingkatan nilai dan hakikat nilai: materi, estetika, politika, hokum, etika, agama, bahkan tuhan sebagai pencipta.

2.      Epistemology
Objek telaah epistemologi adalah mempertanyakan bagaimana sesuatu itu datang dan bagaimana mengetahuinya, bagaimana membedakan dengan yang lain. Jadi berkenaan dengan situasi dan kondisi ruang serta waktu tentang sesuatu hal. Landasan epistemologi adalah proses apa yang memungkinkan mendapatkan pengetahuan logika, etika, estetika, bagaimana cara dan prosedur memperoleh kebenaran ilmiah, kebaikan moral dan keindahan seni, serta apa definisinya. Epistemologi moral menelaah evaluasi epistemik tentang keputusan moral dan teori-teori moral.
Dalam epistemologi muncul beberapa aliran berpikir, yaitu:
1.      Empirisme;
Yang berarti pengalaman (empeiria), dimana pengetahuan manusia diperoleh dari pengalaman inderawi.
2.      Rasionalisme;
Tanpa menolak besarnya manfaat pengalaman indera dalam kehidupan manusia, namun persepsi inderawi hanya digunakan untuk merangsang kerja akal. Jadi akal berada diatas pengalaman inderawi dan menekankan pada metode deduktif.
3.      Positivisme;
Merupakan sistesis dari empirisme dan rasionalisme. Dengan mengambil titik tolak dari empirisme, namun harus dipertajam dengan eksperimen, yang mampu secara objektif menentukan validitas dan reliabilitas pengetahuan.
4.      Intuisionisme.
Intuisi tidak sama dengan perasaan, namun merupakan hasil evolusi pemahaman yang tinggi yang hanya dimiliki manusia. Kemampuan ini yang dapat memahami kebenaran yang utuh, yang tetap dan unik.

3.      Ontology
Objek telaah ontologi adalah yang ada. Studi tentang yang ada, pada dataran studi filsafat pada umumnya di lakukan oleh filsafat metaphisika. Istilah ontologi banyak di gunakan ketika kita membahas yang ada dalam konteks filsafat ilmu.
Ontologi membahas tentang yang ada, yang tidak terikat oleh satu perwujudan tertentu. Ontologi membahas tentang yang ada yang universal, menampilkan pemikiran semesta universal. Ontologi berupaya mencari inti yang termuat dalam setiap kenyataan, atau dalam rumusan Lorens Bagus; menjelaskan yang ada yang meliputi semua realitas dalam semua bentuknya.
1.      Objek Formal
Objek formal ontologi adalah hakikat seluruh realitas. Bagi pendekatan kuantitatif, realitas tampil dalam kuantitas atau jumlah, tealaahnya akan menjadi kualitatif, realitas akan tampil menjadi aliran-aliran materialisme, idealisme, naturalisme, atau hylomorphisme. Referensi tentang kesemuanya itu penulis kira cukup banyak. Hanya dua yang terakhir perlu kiranya penulis lebih jelaskan. Yang natural ontologik akan diuraikan di belakang hylomorphisme di ketengahkan pertama oleh aristoteles dalam bukunya De Anima. Dalam tafsiran-tafsiran para ahli selanjutnya di fahami sebagai upaya mencari alternatif bukan dualisme, tetapi menampilkan aspek materialisme dari mental.
2.      Metode dalam Ontologi
Lorens Bagus memperkenalkan tiga tingkatan abstraksi dalam ontologi, yaitu : abstraksi fisik, abstraksi bentuk, dan abstraksi metaphisik. Abstraksi fisik menampilkan keseluruhan sifat khas sesuatu objek; sedangkan abstraksi bentuk mendeskripsikan sifat umum yang menjadi cirri semua sesuatu yang sejenis. Abstraksi metaphisik mengetangahkan prinsip umum yang menjadi dasar dari semua realitas. Abstraksi yang dijangkau oleh ontologi adalah abstraksi metaphisik.
Sedangkan metode pembuktian dalam ontologi oleh Laurens Bagus di bedakan menjadi dua, yaitu : pembuktian a priori dan pembuktian a posteriori.
Pembuktian a priori disusun dengan meletakkan term tengah berada lebih dahulu dari predikat; dan pada kesimpulan term tengah menjadi sebab dari kebenaran kesimpulan. Pembuktian a posteriori secara ontologi, term tengah ada sesudah realitas kesimpulan; dan term tengah menunjukkan akibat realitas yang dinyatakan dalam kesimpulan hanya saja cara pembuktian a posterioris disusun dengan tata silogistik
Ontologi adalah cabang filsafat yang membicarakan tentang yang ada. Dalam kaitan dengan ilmu, landasan ontologi mempertanyakan tentang objek yang ditelaah oleh ilmu, bagaimana wujud hakikinya, serta bagaimana hubungannya dengan daya tangkap manusia yang berupa berpikir, merasa, dan meng-indera yang membuahkan pengetahuan.
Objek telaah Ontologi tersebut adalah yang tidak terlihat pada satu perwujudan tertentu, yang membahas tentang yang ada secara universal, yaitu berusaha mencari inti yang dimuat setiap kenyataan yang meliputi segala realitas dalam semua bentuknya. Adanya segala sesuatu merupakan suatu segi dari kenyataan yang mengatasi semua perbedaan antara benda-benda dan makhluk hidup, antara jenis-jenis dan individu-individu.
Dari pembahasannya memunculkan beberapa pandangan yang dikelompokkan dalam beberapa aliran berpikir, yaitu:
1.      Materialisme
Aliran yang mengatakan bahwa hakikat dari segala sesuatu yang ada itu adalah materi. Sesuatu yang ada (yaitu materi) hanya mungkin lahir dari yang ada.
2.      Idealisme (Spiritualisme);
Aliran ini menjawab kelemahan dari materialisme, yang mengatakan bahwa hakikat pengada itu justru rohani (spiritual). Rohani adalah dunia ide yang lebih hakiki dibanding materi.
3.      Dualisme;
Aliran ini ingin mempersatukan antara materi dan ide, yang berpendapat bahwa hakikat pengada (kenyataan) dalam alam semesta ini terdiri dari dua sumber tersebut, yaitu materi dan rohani.
4.      Agnotisisme.
Aliran ini merupakan pendapat para filsuf yang mengambil sikap skeptis, yaitu ragu atas setiap jawaban yang mungkin benar dan mungkin pula tidak.
4.      Etika
Etika disebut juga filsafat moral (moral philosophy), yang berasal dari kata ethos (Yunani) yang berarti watak. Moral berasal dari kata mos atau mores (Latin) yang artinya kebiasaan. Dalam bahasa Indonesia istilah moral atau etika diartikan kesusilaan. Objek material etika adalah tingkah laku atau perbuatan manusia, sedang objek formal etika adalah kebaikan atau keburukan, bermoral atau tidak bermoral.
Moralitas manusia adalah objek kajian etika yang telah berusia sangat lama. Sejak masyarakat manusia terbentuk, persoalan perilaku yang sesuai dengan moralitas telah menjadi bahasan. Berkaitan dengan hal itu, kemudian muncul dua teori yang menjelaskan bagaimana suatu perilaku itu dapat diukur secara etis. Teori yang dimaksud adalah Deontologis dan Teologis.
a.       Deontologis.
Teori Deontologis diilhami oleh pemikiran Immanuel Kant, yang terkesan kaku, konservatif dan melestarikan status quo, yaitu menyatakan bahwa baik buruknya suatu perilaku dinilai dari sudut tindakan itu sendiri, dan bukan akibatnya. Suatu perilaku baik apabila perilaku itu sesuai norma-norma yang ada.
b.      Teologis
Teori Teologis lebih menekankan pada unsur hasil. Suatu perilaku baik jika buah dari perilaku itu lebih banyak untung daripada ruginya, dimana untung dan rugi ini dilihat dari indikator kepentingan manusia. Teori ini memunculkan dua pandangan, yaitu egoisme dan utilitarianisme (utilisme). Tokoh yang mengajarkan adalah Jeremy Bentham (1742 – 1832), yang kemudian diperbaiki oleh john Stuart Mill (1806 – 1873).

5.      Estetika
Estetika disebut juga dengan filsafat keindahan (philosophy of beauty), yang berasal dari kata aisthetika atau aisthesis (Yunani) yang artinya hal-hal yang dapat diserap dengan indera atau serapan indera. Estetika membahas hal yang berkaitan dengan refleksi kritis terhadap nilai-nilai atas sesuatu yang disebut indak atau tidak indah.
Dalam perjalanan filsafat dari era Yunani kuno hingga sekarang muncul persoalan tentang estetika, yaitu: pertanyaan apa keindahan itu, keindahan yang bersifat objektif dan subjektif, ukuran keindahan, peranan keindahan dalam kehidupan manusia dan hubungan keindahan dengan kebenaran. Sehingga dari pertanyaan itu menjadi polemik menarik terutama jika dikaitkan dengan agama dan nilai-nilai kesusilaan, kepatutan, dan hukum.


6.      Metefisika
Metafisika (Bahasa Yunaniμετά (meta) = "setelah atau di balik", φύσικα (phúsika)= "hal-hal di alam") adalah cabang filsafat yang mempelajari penjelasan asal atau hakekat objek (fisik) di dunia. Metafisika adalah studi keberadaan atau realitas.
Cabang utama metafisika adalah ontologi, studi mengenai kategorisasi benda-benda di alam dan hubungan antara satu dan lainnya. Ahli metafisika juga berupaya memperjelas pemikiran-pemikiran manusia mengenai dunia, termasuk keberadaan,kebendaansifatruangwaktuhubungan sebab akibat, dan kemungkinan.
Penggunaan istilah "metafisika" telah berkembang untuk merujuk pada "hal-hal yang di luar dunia fisik".
Beberapa Tafsiran Metafisika. Tafsiran yang pertama yang dikemukakan oleh manusia terhadap alam ini adalah bahwa terdapat hal-hal gaib (supernatural) dan hal-hal tersebut bersifat lebih tinggi atau lebih kuasa dibandingkan dengan alam yang nyata. Pemikiran seperti ini disebut pemikiran supernaturalisme. Dari sini lahir tafsiran-tafsiran cabang misalnya animisme. Selain paham di atas, ada juga paham yang disebut paham naturalisme. paham ini amat bertentangan dengan paham supernaturalisme. Paham naturalisme menganggap bahwa gejala-gejala alam tidak disebabkan oleh hal-hal yang bersifat gaib, melainkan karena kekuatan yang terdapat dalam itu sendiri,yang dapat dipelajari dan dapat diketahui. Orang-orang yang menganut paham naturalisme ini beranggapan seperti itu karena standar kebenaran yang mereka gunakan hanyalah logika akal semata, sehingga mereka mereka menolak keberadaan hal-hal yang bersifat gaib itu. Dari paham naturalisme ini juga muncul paham materialisme yang menganggap bahwa alam semesta dan manusia berasal dari materi. Salah satu pencetusnya ialah Democritus (460-370 S.M). Adapun bagi mereka yang mencoba mempelajari mengenai makhluk hidup. Timbul dua tafsiran yang masing saling bertentangan yakni paham mekanistik dan paham vitalistik. Kaum mekanistik melihat gejala alam (termasuk makhluk hidup) hanya merupakan gejala kimia-fisika semata. Sedangkan bagi kaum vitalistik hidup adalah sesuatu yang unik yang berbeda secara substansif dengan hanya sekedar gejala kimia-fisika semata. Berbeda halnya dengan telaah mengenai akal dan pikiran, dalam hal ini ada dua tafsiran yang juga saling berbeda satu sama lain. Yakni paham monoistik dan dualistik. sudah merupakan aksioma bahwa proses berpikir manusia menghasilkan pengetahuan tentang zat (objek) yang ditelaahnya. Dari sini aliran monoistik mempunyai pendapat yang tidak membedakan antara pikiran dan zat.keduanya (pikiran dan zat) hanya berbeda dalam gejala disebabkan proses yang berlainan namun mempunyai subtansi yang sama. Pendapat ini ditolak oleh kaum yang menganut paham dualistik. Dalam metafisika, penafsiran dualistik membedakan antara zat dan kesadaran (pikiran) yang bagi mereka berbeda secara substansif. Aliran ini berpendapat bahwa yang ditangkap oleh pikiran adalah bersifat mental. Maka yang bersifat nyata adalah pikiran, sebab dengan berpikirlah maka sesuatu itu lantas ada.

Arti Nama Bayi Alif Al Faeyza Sufyan

Assalamu'alaikum Wr.Wb Arti Nama Bayi Alif Al Faeyza Sufyan Nama yang Anda cari yaitu  Alif Al Faeyza Sufyan  memiliki banyak arti dari ...