SITUASI
ZAMAN SEKARANG
Di
abad yang kedua puluh di abad yang modern atau kata orang sekarang zaman
kemajuan, coba kita sesuaikan dengan zaman Nabi di atas, niscaya kita akan
melihat serta mengakui kebenarannya.
Orang
kaya tidak sedikit, tapi orang miskin tetap terlantar. Banyak orang di
kota-kota besar yang tidur di kolong jembatan atau bikin gubuk dari karton
bekas di pinggir kali. meskiun berulang-ulang diadakan pembersihan, tapi
berulang mereka kembali lagi dating menempati tempat itu.
Tiap
tahun tidak sedikit hasil zakat fitrah dibagikan kepada mereka orang
gelandangan, di ibu kota, hal itu cukup sekedar memberikan hati mereka
menjelang lebaran idul fitri. Tetapi untuk menolong dan merobah nasib mereka
untuk kembali kepada manusia yang wajar belum mampu dalam pelaksanaannya,
inilah suatu problema yang suka diatasi, selama perhatian masyarakat atau
bangsa acuh tak acuh terhadap mereka. Mereka yang nyata, nasib mereka yang
belum dapat diatasi, dan belum dapat diperbaiki. Terjadfilah suatu pemandangan
yang kontradiksi. Yang minskin tetap hidup dalam kemiskinan, yang kaya hidup
berlebih-lebihan. Inilah zaman akhir dimana harta benda melimpah-limpah.
Kemudian
kata hadist, harta warisan menjadi perebutan. Seorang bapak yang kaya raya,
meninggalkan banyak harta, kemudian harta warisan itu jadi rebutan pada ahli
warisnya, hingga terjadi hal-hal yang tidak di inginkan suami kini sudah tunduk
kepada istri biasanya istri yang menyuruh anak-anaknya dirumah. Tapi kini jadi
terbalik. Suami menyuruh anak-anaknya, sang istri bekerja mencari nafkah. Hal
ini sudah tidak aneh lagi buat di zaman sekarang.
Tidak
kurang orang hidup senang dengan anak istrinya, tapi ibu bapaknya hidup
sengsara, pergi meminta-minta, belas kasihan orang, gina mencari sesuap nasi.
Kaum
wanita zaman kini tidak mau ketinggalan zaman katanya, ingin turut bekerja
disegala bidang, bersama kaum laki-laki. Inilah zaman emansipasi. Wanita harus
maju.
Kaum
wanita masa kini sudah pada menggantikan kedudukan atau jabatan orang
laki-laki, menjadi mentri, lurah, inspektur polisi, supir taksi, hakim,
kondektur, dalang wayang kulit, pemain musik, pemain sepak bola. Kalau dulu
wanita menjadi penyanyi dan penari, tapi kini kaum wanita itu juga yang jadi
pemimpinnya. Dan banyak lagi hal-hal yang dianggap kita panas bagi kaum wanita
seperti menjadi supir taksi atu tukang cukur rambut, maka kini sudah dianggap
biasa.
Kemudian
kata Nabi Saw. Wanita dizaman akhir “Al-Aariyat wal gho filaat” bertelanjang
dan pula malu.
Memang
benar, maksudnya bukan sengaja bertelanjang dijalan raya. Tidak! Wanita-wanita
itu sengaja disuruh bertelanjang dengan membuka pakaian-pakaiannya sedikit demi
sedikit sampai bertelanjang sama sekali. Itulah yang dinamakan ,,streep tees”. Mereka
berbuat begitu adalah untuk memenuhi kebutuhan kaum laki-laki. Menari telanjang
dan di ton-ton bermain-main oleh kaum laki-laki ditempat-tempat tertentu,
dengan mendapat bayaran yang mahal.
Beginilah
keadaan wanita zaman sekarang. Di mana-mana negri, di kota-kota besar. Umum
semua mengetahui. Sekali lagi kami katakana tidak semua wanita mau berbuat
begitu. Jadi jelasnya, bukan saja kaum wanita zaman sekarang memamerkan cara
berpakaiian atau perhiasan, bahkan memamerkan bentuk tubuhpun dalam keadaan ,,polosss“
Tidak malu-malu lagi. Saudara tidak perlu panik atau sakit kepala turun
memikirkan keadaan wanita zaman sekarang. Karena inilah suatu dari tanda-tanda
kiamat akan tiba sebagaimana kata Nabi katakana empat belas abad yang lalu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
"Kesalahan adalah pengalaman hidup, belajarlah darinya. Jangan mencoba tuk menjadi sempurna. Cobalah belajar bijaksana bagi sesama"