Sabtu, 10 Maret 2012

(Status yg dijadikan dokumen grup) TINDAKAN YG DILAKUKAN PEMERINTAH BELANDA AWAL ABAD KE 19 DALAM MELAKSANAKAN STRATEGI PENGIKIS HABISAN TAREKAT DI INDONESIA


TINDAKAN YG DILAKUKAN PEMERINTAH BELANDA AWAL ABAD KE 19 DALAM MELAKSANAKAN STRATEGI PENGIKIS HABISAN TAREKAT DI INDONESIA MELALUI LANGKAH-LANGKAH SEBAGAI BERIKUT :1. Ulama-ulama yang mengajarkan dan mengamalkan Tarekat dikucilkan / diisolir atau dipersempit ruang geraknya diusahakan agar masyarakat luas menolak kehadiran mereka, membenci dan kalau bisa mengusir dari tempat tinggalnya.2. Membujuk ulama-ulama lainnya yang berbeda faham dan kurang pengetahuannya tentang Tarekat dan Tasawuf agar secara terus-menerus menyatakan dan mengumumkan kepada warga masyarakat dilingkungannya bahwa ajaran Tarekat itu adalah ajaran yang menyimpang / Bid'ah dan dapat membahayakan kejiwaan mereka yang mengamalkannya (bisa tidak normal tingkah lakunya).3. Melakukan penangkapan terhadap para ulama yang memimpin pesantren atau madrasah apabila ditemukan tanta-tanda maupun bukti-bukti bahwa di pesantren itu diajarkan tentang ilmu Tarekat.dalih yang digunakan oleh polisi Belanda untuk penangkapan adalah mempersiapkan pemberontakan melawan pemerintah kolonial, atau meresahkan masyarakat.4. Melarang aparat kolonial Belanda di daerah mempelajari terlebih lagi mengamalkan Tarekat. Pelanggaran terhadap hal ini dikenakan sanksi yang cukup berat.Berdasarkan hasil penelitian para pakar pelaksanaan strategi Belanda mengikis habis Tarekat di indonesia ini menunjukan hasil yang baik terutama pada akhir abad ke 19 sebagai bukti yang dapat diketengahkan antara lain :1. Pelajaran tentang Tarekat terlebih lagi dengan cara-cara pengamalannya semakin lama semakin berkurang bahkan sama sekali dianggap tidak perlu diajarkan baik di sebagian pesantren tradisional terlebih lagi di madrasah-madrasah.2. Para ulama penganut terlebih lagi para pengajar Tarekat semakin terdesak dan banyak yang menyingkir kepelosok-pelosok yang sangat jauh dari kota-kota besar (yang sekaligus merupakan pusat-pusat pemerintah kolonial BElanda) untuk menghindari penangkapan semena-mena.3. Pada awal abad ke XX masyarakat awam yang sebagian besar umat islam sudah banyak yang buta terhadap Tarekat dan Tasawuf bahkan sebagian sudah tidak peduli, banyak yang membenci dan melecehkan.Dampak dari situasi dan kondisi yang dimulai pada awal abad ke XX ini masih terasa hingga sekarang menjelang abad ke XXI. ( MENELUSURI SEJARAH PP SURYALAYA , R.H.UNANG SUNARDJO,SH)

Suka ·  · Ikuti Kiriman · Jumat pukul 6:39 melalui seluler
  •  

  • Badru Zaman dan 13 orang lainnya menyukai ini.
    •  


    • Suriyanto AlMaliki Tqn mhn izinnya dijadikan dokumen grup kang
      Jumat pukul 12:06 · Suka ·  1


    • Deden Ym silahkan
      8 jam yang lalu melalui seluler · Suka

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

"Kesalahan adalah pengalaman hidup, belajarlah darinya. Jangan mencoba tuk menjadi sempurna. Cobalah belajar bijaksana bagi sesama"

Arti Nama Bayi Alif Al Faeyza Sufyan

Assalamu'alaikum Wr.Wb Arti Nama Bayi Alif Al Faeyza Sufyan Nama yang Anda cari yaitu  Alif Al Faeyza Sufyan  memiliki banyak arti dari ...