Senin, 23 Juli 2012

MANAQIB

Assalamu'alaikum Wr.Wb



MANAQIB SYEKH ABDUL QODIR JAILANI QS BAHASA INDONESIA

0 komentar


a'uudzu billaahhi minasy syaithoonir rojiim alaa inna auliya alloohhi laa khoufun 'alaihim walaa hum yahzanuun bismillaahhir rohmaanir rohiim alhamdulillaahhi robbil 'aalamiin wal 'aaqibatu lilmuttaqiin wa laa 'udwaana illa 'alaazh zhoolimiin washsholaatu wassalaamu 'alaa sayyidinaa muhammadiw wa 'alaa aalihhii wa shohbihhi ajma'iin ammaa ba'du Dengan asma Alloh Yang Maha Pengasih Maha Penyayang. Puja-puji bagi Alloh pembina semesta alam. Sholawat serta salam semoga dilimpahkan kepada junjungan alam, nabi kita Nabi Muhammad saw, beserta keluarganya, sahabatnya, serta auliya Alloh, dan para pengikut beliau dari dahulu sampai sekarang dan pada masa yang akan datang. Maka ini sekelumit Manaqib Sulthonul Auliya Syekh Abdul Qodir Jailani qsn, memetik dari kitab Tafrikhul Khothir fii Manaqibis Syaikh Abdul Qodir dan dari kitab 'Uquudul Laili fii Manaqibil Jaili. Semoga dengan diperingati dan dibacakan manaqib ini, yakni riwayat serta sejarah perjuangan Syekh Abdul Qodir Jailani, senantiasa Alloh SWT melimpahkan kurnia kepada kita sekalian, terutama kepada shohibul hajat keselamatan dan keberkahannya. ***
1. MANQOBAH PERTAMA: MENERANGKAN TENTANG NASAB KETURUNAN SYEKH ABDUL QODIR JAELANI NASAB DARI AYAH Sayyid Abu Muhammad Abdul Qodir Jaelani ayahnya bernama : Abu Sholeh Janki Dausat, putra Abdullah, putra Yahya az-Zahid, putra Muhammad, putra Daud, putra Musa at-Tsani, putra Musa al-Jun, putra Abdulloh al-Mahdi, putra Hasan al-Mutsanna, cucu Nabi Muhammad saw. putra Sayyidina 'Ali Karromallohu Wajhahu. NASAB DARI IBU Sayyid Abdul Qodir Jaelani ibunya bernama : Ummul Khoer Ummatul Jabbar Fathimah putra Sayyid Muhammad putra Abdulloh asSumi'i, putra Abi Jamaluddin as-Sayyid Muhammad, putra al-Iman Sayid Mahmud bin Thohir, putra al-Imam Abi Atho, putra sayid Abdulloh al-Imam Sayid Kamaludin Isa, putra Imam Abi Alaudin Muhammad al-Jawad, putra Ali Rido Imam Abi Musa al-Qodim, putra Ja'far Shodiq, putra Imam Muhammad al-Baqir, putra Imam Zaenal Abidin, putra Abi Abdillah al-Husain, putra Ali bin Abi Tholib Karromallohu wajhah. Dengan demikian, Syekh Abdul Qodir Jaelani adalah Hasani dan sekaligus Husaini. *** اللهم انشر عليه رحمة ورضوانا وءمدنا باسرره فى كل وقت ومكان alloohhummansyur 'alaihhi rohmataw waridhwaana waamiddana bi asrorihhi fii kulli waqti wamakaan. ***

2. MANQOBAH KEDUA: BEBERAPA MACAM TANDA KEMULIAAN PADA WAKTU SYAIKH ABDUL QODIR DILAHIRKAN Sayid Abu Muhammad Abdul Qodir Jaelani dilahirkan di Naif, Jailani Irak pada tanggal 1 bulan Romadhon, tahun 470 Hijriyah, bertepatan dengan 1077 Masehi. Beliau wafat pada tanggal 11 Rabiul Akhir tahun 561 Hijriyah bertepatan dengan 1166 Masehi, pada usia 91 tahun. Beliau dikebumikan di Bagdad, Irak. PADA MALAM BELIAU DI LAHIRKAN ADA LIMA KAROMAH (KEMULIAAN): 1. Ayah Syekh Abdul Qodir Jaelani, yaitu Abi Sholih Musa Janki, pada malam hari bermimpi dikunjungi Rosululloh SAW., diiringi para Sahabat dan Imam Mujtahidin, serta para wali. Rosululloh bersabda kepada Abi Sholih Musa Janki: "Wahai, Abi Sholih kamu akan diberi putra oleh Alloh. Putramu bakal mendapat pangkat kedudukan yang tinggi di atas pangkat kewalian sebagaimana kedudukanku diatas pangkat kenabian. Dan anakmu ini termasuk anakku juga, kesayanganku dan kesayangan Alloh. 2. Setelah kunjungan Rosululloh SAW, para Nabi datang menghibur ayah Syekh Abdul Qodir : "Nanti kamu akan mempunyai putra, dan akan menjadi Sulthonul Auliya, seluruh wali selain Imam Makshum, semuanya di bawah pimpinan putramu". 3. Syekh Abdul Qodir sejak dilahirkan menolak untuk menyusu, baru menyusu setelah berbuka puasa. 4. Di belakang pundak Syekh Abdul Qodir tampak telapak kaki Rosululloh SAW, dikala pundaknya dijadikan tangga untuk diinjak waktu Rosululloh akan menunggang buroq pada malam Mi'raj. 5. Pada malam dilahirkan, Syekh Abdul Qodir diliputi cahaya sehingga tidak seorangpun yang mampu melihatnya. Sedang usia ibunya waktu melahirkan ia berusia 60 tahun, ini juga sesuatu hal yang luar biasa. *** اللهم انشر عليه رحمة ورضوانا وءمدنا باسرره فى كل وقت ومكان alloohhummansyur 'alaihhi rohmataw waridhwaana waamiddana bi asrorihhi fii kulli waqti wamakaan. ***

3. MANQOBAH KETIGA : KECERDASAN SYEKH ABDUL QODIR DALAM WAKTU MENUNTUT ILMU Syekh Abdul Qodir dalam menuntut ilmu berusaha mencari guru-guru yang sudah pakar dalam ilmunya. Beliau mempelajari serta memperdalam bermacam-macam disiplin ilmu diantaranya disiplin ilmu syari'ah. Seluruh gurunya mengungkapkan tentang kecerdasan Syekh Abdul Qodir. Beliau belajar ilmu Fiqih dari Abil Wafa 'Ali bin 'Aqil. Dari Abi 'Ali Khotob alKaludiani dan Abi Husein Muhammad bin Qodhi. Ditimbanya ilmu Adab dari Abi Zakaria At-Tibrizi. Ilmu Thoriqoh dipelajarinya dari Syekh Abi Khoer Hamad bin Muslim bin Darowatid Dibbas. Sementara itu, beliau terus menerus meraih pangkat yang sempurna, berkat rahmat Alloh Yang Maha Esa sehingga beliau menduduki pangkat tertinggi. Dengan semangat juang yang tinggi, disertai kebulatan tekad yang kuat beliau berusaha mengekang serta mengendalikan hawa nafsu keinginannya. Beliau berkhalwat di Iraq dua puluh tahun lamanya, dan tidak berjumpa dengan siapapun. *** اللهم انشر عليه رحمة ورضوانا وءمدنا باسرره فى كل وقت ومكان alloohhummansyur 'alaihhi rohmataw waridhwaana waamiddana bi asrorihhi fii kulli waqti wamakaan. ***

4. MANQOBAH KEEMPAT : KEPRIBADIAN DAN BUDI PEKERTI SYEKH ABDUL QODIR Akhlaq, pribadi Syekh Abduk Qodir Jaelani sangat taqwa disebabkan sangat takutnya kepada Alloh, hatinya luluh, air matanya bercucuran. Do'a permohonannya diterima Alloh. Beliau seorang dermawan berjiwa sosial, jauh dari perilaku buruk dan selalu dekat dengan kebaikan. Berani dan kokoh dalam mempertahankan haq, selalu gigih dan tegar dalam menghadapi kemungkaran. Beliau pantang sekali menolak orang yang meminta-minta, walau yang diminta pakaian yang sedang beliau pakai. Sifat dan watak beliau tidak marah karena hawa nafsu, tidak memberi pertolongan kalau bukan karena Alloh. Beliau diwarisi akhlaq Nabi Muhammad SAW., ketampanan wajahnya setampan Nabi Yusuf a.s. Benarnya (shiddiqnya) dalam segala hal sama dengan benarnya Sayidina Abu Bakar r.a. Adilnya, sama dengan keadilan Sayidina Umar bin Khottob r.a. Hilimnya dan kesabarannya adalah hilimya Sayidina Utsman bin Affan r.a. Kegagahan dan keberaniannya, berwatak keberanian Sayidina Ali bin Abi Tholib Karromallohu wajhah. *** اللهم انشر عليه رحمة ورضوانا وءمدنا باسرره فى كل وقت ومكان alloohhummansyur 'alaihhi rohmataw waridhwaana waamiddana bi asrorihhi fii kulli waqti wamakaan. ***

5. MANQOBAH KELIMA : PAKAIAN SYEKH ABDUL QODIR DAN UJIAN YANG BELIAU TERIMA Pakaian Syekh Abdul Qodir yaitu jubah dari bulu domba yang kasar, dikepala beliau dililitkan sebuah kain. Di kala beliau berjalan walaupun jalan yang dilaluinya banyak durinya, beliau jarang beralas kaki, tidak memakai terompah apalagi sepatu. Makanannya cukup hanya makan buah-buahan dan dedaunan. Dan kebiasaan beliau, tidak tidur dan tidak minum air kecuali hanya sedikit saja, dan pernah dalam waktu yang lama, beliau tidak makan, kemudian beliau berjumpa dengan seseorang yang memberikan sebuah pundi-pundi berisikan sejumlah uang dirham. Sebagai pemberian hormat kepada pemberinya, beliau mengambil sebagian uang tadi untuk membeli roti dan bubur, kemudian duduklah beliau untuk memakannya. Tiba-tiba ada sepucuk surat yang tertulis demikian : انما جعلت الشهوات لضعفاء عبادي ليستعينوا بها على الطاعة واما الاقوياء فما لهم الشهوات ‏ ‎ INNAMAA JU'ILATIS SYAHAWAATU LIDHU'AFAA'I 'IBAADII LIYASTA'IINUU BIHAA 'ALAT-THO'AATI, WA AMMAL AQWIYAA'U FAMAA LAHUMUS-SYAHAWAATU (Sesungguhnya syahwat-syahwat itu adalah untuk hamba-hambaKU yang lemah, untuk menunjang berbuat tho'at. Adapun orang-orang yang kuat itu seharusnya tidak punya syahwat keinginan). Maka setelah membaca surat tersebut beliau tidak jadi makan. Kemudian beliau mengambial saputangannya, terus meninggalkan makan roti dan bubur tadi. Lalu beliau menghadap qiblat serta sholat dua roka'at. Setelah sholat, beliau mengerti bahwa dirinya masih diberi pertolongan oleh Alloh SWT. Dan hal itu merupakan ujian bagi beliau. *** اللهم انشر عليه رحمة ورضوانا وءمدنا باسرره فى كل وقت ومكان alloohhummansyur 'alaihhi rohmataw waridhwaana waamiddana bi asrorihhi fii kulli waqti wamakaan. ***

6. MANQOBAH KEENAM : SYEKH ABDUL QODIR BERSAMA NABI KHIDHIR DI IRAQ Pada waktu Syekh Abdul Qodir memasuki negara Iraq, beliau ditemani oleh Nabi Khidhir a.s., pada waktu itu Syekh belum kenal, bahwa itu Nabi Khidhir a.s., Syekh dijanjikan oleh Nabi Khidhir, tidak diperbolehkan mengingkari janji. Sebab kalau ingkar janji, bisa berpisah. Kemudian Nabi Khidhir a.s. berkata : "Duduklah engkau disini ! Maka duduklah Syekh pada tempat yang yang ditunjukkan oleh Nabi Khidhir a.s. selama 3 tahun. Setiap tahunnya Syekh dikunjungi oleh Nabi Khidhir a.s. sambil berkata : "Janganlah kamu meninggalkan tempat ini sebelum aku datang kepadamu !". *** اللهم انشر عليه رحمة ورضوانا وءمدنا باسرره فى كل وقت ومكان alloohhummansyur 'alaihhi rohmataw waridhwaana waamiddana bi asrorihhi fii kulli waqti wamakaan. ***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

"Kesalahan adalah pengalaman hidup, belajarlah darinya. Jangan mencoba tuk menjadi sempurna. Cobalah belajar bijaksana bagi sesama"

Arti Nama Bayi Alif Al Faeyza Sufyan

Assalamu'alaikum Wr.Wb Arti Nama Bayi Alif Al Faeyza Sufyan Nama yang Anda cari yaitu  Alif Al Faeyza Sufyan  memiliki banyak arti dari ...