BAB
1
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Pada dasarnya fungsi utama media pembelajaran adalah
sebagai sumber belajar. Fungsi-fungsi lain adalah pertimbagan pada kajian
cirri-ciri umum yang dimilikinya, bahasa yang dipakai menyampaikan pesan dan
dampak atau efek yang ditimbulkannya. Terakhir adalah tentang efek yang
ditimbulkannya. Bentuk kongkrit dari efek ini adalah terjadinya perubahan
tingkah laku dan sikap siswa sebagai akibat interaksi antara dia dengan pesan,
baik perubahan itu secara individu maupun secara kelompok. Dan ini merupakan
tujuan utama media, yakni mengefektifkan proses komunikasi pembelajaran
sehingga tercapai tujuan yang di inginkan
B.
RUMUSAN MASALAH
Di dalam makalah ini kami membatasi pembatasan
makalah yang akan dibahas yakni tentang apa sajakah macam fungsi media
pembelajaran dalam proses belajar mengajar?
C.
TUJUAN
Pembuatan makalah ini
bertujuan untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh dosen mata kuliah media
pembelajaran serta bertujuan untuk memenuhi atau menjawab rasa penasaran yang
begitu kuat untuk mengetahui lebih dalam tentang macam-macam fungsi media
pembelajaran dalam proses belajar mengajar. Dan dari pada itu atas
terselesaikannya makalah yang berjudul “Fungsi
Media Pembelajaran” ini adalah untuk
memenuhi tugas pelajaran MEDIA PEMBELAJARAN.
BAB II
PEMBAHASAN
FUNGSI
MEDIA PEMBELAJARAN
A. DASAR ANALISIS FUNGSI MEDIA PEMBELAJARAN
Analisis terhadap fungsi media pembelajaran ini lebih difokuskan pada dua
hal, yakni analisis fungsi yang didasarkan pada medianya dan di dasarkan pada
penggunaannya. Pertama, analisis
fungsi yang didasarkan pada media terdapat tiga fungsi media pembelajaran, yakni
(1) media pembelajaran berfungsi sebagai sumber belajar. (2) fungsi semantic
dan (3) fungsi manipulative. Kedua, analisis
fungsi yag didasarkan pada penggunaannya ( anak didik dapat dibagi menjadi dua
fungsi, yaitu (4) fungsi psikologis
dan (5) fungsi socio cultural. Dengan demikian terdapat lima fungsi media
pembelajaran yang akan menjadi focus pada makalah ini.
Pada dasarnya fugsi utama media adalah sebagai sumber belajar.
Fungsi-fungsi lain adalah timbangan pada kajian cirri-ciri umum yang dimilikinya,
bahasa yang dipakai menyampaikan pesan dan dampak atau efek yang
ditimbulkannya.
Cirri-ciri ( karakteristik ) umum media yang dimaksud adalah kemampuan
merekam, menyimpan, melestarikan, merekontruksi, dan mentransportasi suatu
peristiwa atau objek. Kemudian yang dimaksud bahasa yang digunakan menyampaikan
pesan adalah bahasa variable dan nonvariabel. Terakhir adalah tentang efek yang
ditimbulkannya. Berbentuk kongkrit dari efek ini adalah terjadinya perubahan
tinkah laku dan sikap siswa sebagai akibat interaksi antara dia dengan pesan,
baik perubahan itu secara individu maupun secara kelompok. Dan ini merupakan
tujuan utama media, yakni mengefektifkan proses komunikasi pembelajaran
sehingga tercapai tujuan yang di inginkan.
B. FUNGSI MEDIA PEMBELAJARAN
1.
Fungsi Media
Pembelajaran Sebagai Sumber Belajar
Secara teknis, media pembelajaran
sebagai sumber belajar. Dalam kalimat “sumber belajar” ini tersirat makna
keaktifan, yakni sebagai penyalur, penyampai, penghubung dan lain-lain. Fungsi
media pembelajaran sebagai sumber belajar adalah fungsi utamanya disamping
adanya fungsi-fungsi lain yang akan kita bahas dalam makalah ini.
Seperti telah disinggung di atas, bahwa
media pembelajaran adalah bahanya baru. Maka untuk beberapa hal media
pembelajaran dapat menggantikan fungsi guru terutama sebagai fungsi belajar.
Mudhoffir dalam bukunya yang berjudul
prinsip-prinsip pengelolaan sumber belajar ( 1992 ; 1-2 ) menyebutkan bahwa
sumber belajar pada hakekatnya merupakan komponen sistem intruksional yang
meliputi pesan, orang, bahan, alat, tekhnik dan lingkungan. Yang mana hal itu
dapat mempengaruhi hasil belajar siswa. Dengan demikian sumber belajar dapat
dipahami sebagai segala macam sumber yang ada diluar diri seseorang dan mungkin
memudahkan proses belajar mengajar.
Pada usia sekolah terutama setelah
menyelesaikan sekolah dasarnya, anak didik telah mencapai titik kecerdasan
social yang jelas sebagai hasil pengalamannya dengan keluarganya. Kawan
sekolahnya, sekelompok-kelompok ke agamaan dan masyarakat. Dan media solusinya.
2.
Fungsi Semantik
Yakni kemampuan media dalam menambah
pembendaharaan kata ( simbol variable )
yang makna atau maksudnya benar-benar dipahami oleh anak didik.
Bahasa meliputi lambing ( simbol ) dari isi. Yakni
pikiran atau perasaan yang keduanya telah menjadi totalitas pesan yang tidak
dapat dipisahkan. Unsure-unsur dasar dari bahasa itu adalah “kata”. Symbol
adalah suatu yang digunakan untuk atau yang dipandang sebagai wakil suatu
lainnya. Jadi, gambar harimau dipakai sebagai lambing keberanian. Kata hanya
akan bermakna bila telah dirujukan kepada sejumlah relefan. Manusialah yang
memberi makna kepada kata pada konteks pendidikan dan pembelajran. Gurulah yang
menjadi makna pada setiap kata yang disampaikan.
Bila simbol-simbol kata variabeltersebut
hanya merujuk pada benda, maka masalah komunikasi akan menjadi masalah yang
sederhana. Artinya guru tidak terlalu sulit untuk menjelaskan.
3.
Fungsi Manipulatif
Fungsi manipulative ini di dasarkan pada
cirri-ciri ( karakteristik ) umum yang sebagai mana tersebut di atas.
Berdasarkan karakteristik umum ini, media mempunyai dua kemampuan, yakni
membatasi batas-batas ruang dan waktu. Dan mengatasi keterbatasan indrawi.
Pertama, kemampuan media pembelajaran
yang mengatasi ruang dan waktu, yaitu :
a.
Kemempuan media dalam menghadirkan objek atau peristiwa yang sulit
dihadirkan dalam bentuk aslinya.
b.
Kemampuan media dalam menghadirkan objek atau peristiwa yang menyita
waktu panjang menjadi singkat.
c.
Kemampuan media dalam menghadirkan kembali objek atau peristiwa yang
telah terjadi.
Kedua, kemampuan media pembelajaran dalam
mengatasi kemampuan inderawi manusia, yaitu :
a.
Membantu siswa memahami objek yang sulit di amati karena terlalu kecil,
seperti molekul, atom, dan sel.
b.
Membantu siswa dalam memahami objek yang bergerak terlalu lambat atau
terlalu cepat. Seperti proses metamorphosis.
c.
Membantu siswa dalam membantu objek yang membutuhkan kejelasan suara,
seperti membaca al qur’an sesuai dengan kaedah tajwid.
d.
Membantu siswa memahami objek yang terlalu komleks, misalnya menggunakan
diagram, peta, dan grafik.
4.
Fungsi Psikologis
a.
Fungsi Atensi
Media pembelajaran dapat meningkatkan perhatian ( attention ) siswa
terhadap materi ajar. Setiap orang memiliki sel saraf penghambat, yakni sel
khusus yang berfungsi membuang sejumlah sensasi yang datang. Dengan adanya sel
penghambat ini para siswa dapat memfokuskan perhatian pada rangsangan yang
dianggapnya menaraik dan membuat rangsangan lainnya.
Dengan demikian, media belajar yang tepat guna adalah media belajar yang
menarik yang memfokuskan siswa. Dalam psikologi komunikasi, fenomena ini
terjadi ketika kita memperhatikan rangsangan tertentu sambil membuang
rangsangan yang lainnya disebut perhatian selektif ( selective attention )
b.
Fungsi afektif
Fungsi afektif yakni menggugah perasaan,
emosi, dan tingkatan penerimaan atau penolakan siswa terhadap sesuatu. Setiap
orang mempunyai gejala bathin yang ber isikan kualitas karakter dan kesadaran,
ia berwujud pencurahan perasaan minat, dan sikap penghargaan, nilai-nilai, atau
perangkat emosi dan kecendrungan-kecendrungan batin.
Media pembelajaran yang tepat guna dapat
meningkatkan sambbutan dan penerimaan siswa terhadap stimulus tertentu.
Sambutan dan penerimaan tersebut berupa kemauan. Dengan adanya media
pembelajaran, terlihat pada diri siswa kesediaan untuk menerima beban pelajaran,
dan untuk perhatiannya akan tertuju pada pembelajaran yang di ikutinya. Hal
lain dari penerimaan itu adalah munculnya tanggapan yakni partisipasi siswa
dalam keseluruhan proses pebelajaran siswa secara suka rela, ini merupakan
relaksasi siswa terhadap rangsangan yang diterimanya. Apabila siswa tersebut
dilakukan dngan cara terus menerus, maka tidak menutup kemungkinan jiwanya
melakukan penilaian dan penghargaan terhadap nilai-nilai atau norma-norma yang
dperolehnya. Pada tingkat tertentu nilai-nilai atau nornma-norma itu akan
diterimanya dan diyakininya. Kemudian terjadilah pengorganisasian nilai-nilai,
norma-norma, kepercayaan ide dan sikap yang menjadi system batin yang konsisten
yang disebut dengan karakteristik.
c.
Fungsi kognitif
Siswa yang belajar melalui media
pembelajaran akan memperoleh dan menggunakan bentuk –bentuk reperensi yang
mewakili objek-objek yang dihadapi, baik objek berupa orang, benda atau
kejadian /peristiwa. Objek-objek itu di reperensikan atau dihadirkan dalam diri
seseorang melalui tanggapan, gagasanatau lambing, yang dalam psikologi semuanya
merupakan sesuatu yang bersifat mental.
Belajar
melalui peristiwa seperti darmawisata, ia mampu menceritakan pengalamannya
selama melakukan kegiatan itu kepada temannya.tempat-tempat yang ia kunjungi
selama berdarma wisata tidak dibawa pulang, dirinya sendiri juga tidaj hadir
ditempat darma wisata itu saat ia bercerita kepada temannya tersebut. Tetepi
semua pengalamannya tercatat dalam benaknya. Dalam bentuk gagasan-gagasan dan
tanggapan-tanggapan. Gagasan dan tanggapan itu dituangkan dalam kata-kata yang
disampaikan pada temannya yang mendengarkan ceritanya. Dengan demikian
pengalaman selama berkunjung ke darma wisata di wakilkan atau di persentasikan
dalam bentuk gagasan atau tanggapan yang kedua dalam bentuk mental. Jelaslah
kiranya, media pembelajaran itu telah andil dalam mengembangkan kognitif siswa.
Semakin banyak ia dihadapkan dengan objek-objek akan semakin banyak pula
pikiran dan gagasan yang dimilikinya, atau semakin kaya dan luas pemikiran
kognitifnya.
d.
Fungsi imajinatif
Media pembelajaran dapat meningkatkan
dan mengembangkan imajinatif siswa. Imajinatif dalam khusus lengkap psikologi
adalah proses menciptakan objek atau peristiwa tanpa pemanfaatan data sensoris.
Imajinatif ini mencakuppenimbulan kokreasi objek-objek baru sebagai rencana
dimasa mendatang, atau dapat pula mengambil bentuk fantasi ( khayal ) yang
didominasi kuat oleh pikiran-pikiran autistic.
e.
Fungsi motivasi
Motifasi merupakan seni yang mendorong
siswa untuk terdorong melakukan kegiatan belajar sehingga tujuan pembelajaran
tercapai.
Dengan demikian motivasi merupakan usaha dari pihak
luar hak luar dalam hal ini adalah guru untuk mendorong, mengaktifkan,
menggerakkan siswanya untuk terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran.
5.
Fungsi Sosial Kultural
Fungsi media
pembelajaran dilihat dari social cultural, yakni mengatasi hambatan rasio
cultural antar peserta komunikasi pembelajaran. Bukan hal yang mudah untuk
memahami para siswa yang memiliki siswa yang mencakup banyak ( paling tidak
dalam satu kelas mencakup 40 orang ). Masing-masing memiliki karakteristik yang
berneda-beda apalagi yang dihubungkan dengan adat, keyakinan, lingkungan,
pengalaman, dll. Sedangkan dari pihak lain, kurikulum dan materi ajar dilakukan
dan ditentukan secara sama untuk setiap siswa. Tentunya guru akan mengahdapi
kesulitan terlebih guru harus mengatasinya sendirian. Apa lagi apabila latar
belakang dirinya ( guru ) baik adat
budaya, lingkungan, dan pengalaman yang berbeda dari para siswanya. Hal ini
dapat di atasi dengan media pembelajaran, karena media pembelajaran memiliki
kemampuan dalam memberikan rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman, dan
menimbulkan pesepsi yang sama.
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa fungsi media pembelajaran ini lebih difokuskan pada dua hal, yakni :
Analisis fungsi yang didasarkan pada medianya dan di
dasarkan pada penggunaannya.
1.
analisis fungsi yang didasarkan pada media terdapat tiga fungsi media
pembelajaran, yakni
1)
media pembelajaran berfungsi sebagai sumber belajar.
2)
fungsi semantic dan
3)
fungsi manipulative.
2.
analisis fungsi yag didasarkan pada penggunaannya ( anak didik dapat
dibagi menjadi dua fungsi, yaitu
4)
fungsi psikologis dan
5)
fungsi socio cultural.
Dengan demikian terdapat lima fungsi
media pembelajaran yang akan menjadi fokus pada makalah ini.
B.
SARAN
Ada beberapa saran yang perlu diperhatikan oleh mahasiswa/i, antara lain : Mahasiswa/i
perlu mengadakan evaluasi sekaligus banyak bertanya kepada dosen mata
pelajaran.
Pertemuan mahasiswa/i
dan dosen mata pelajaran Media Pembelajaran yang rutin untuk membahas materi atau model pembelajaran yang inovatif.
Mahasiswa/i aktif, inovatif mengikuti perkembangan zaman, sehingga perlu banyak
membaca dan bertanya sebagai bekal tambahan wawasan.
DAFTAR PUSTAKA
Munadi, Whyudi. 2003. Media
Pembelajaran. Jakarta. Gama persada (GP) pres
Danim
S., 1995. Media Komunikasi Pendidikan, Pelayanan Profesional
Pembelajaran
Dan Mutu Hasil Belajar, Jakarta; Bumi
Aksara
Arsyad,
A. (2003). Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Miarso,
Yusufhadi. dkk. 1986. “Media
PendidikanTeknologi Komunikasi Pendidikan.
Jakarta: Rajawali.
Sudjana,
N., dan Rivai, A. 2001. Teknologi
Pengajaran. Bandung:CV Sinar
Baru
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
"Kesalahan adalah pengalaman hidup, belajarlah darinya. Jangan mencoba tuk menjadi sempurna. Cobalah belajar bijaksana bagi sesama"