Kamis, 18 Oktober 2012

Ibadah Qurban

Assalamu'alaikum Wr.Wb
IDUL QURBAN :
MENELADANI JEJAK 
TIGA PROFIL MANUSIA

Resi Remano, S. SosI

Ibadah Qurban erat kaitannya dengan ajaran Nabi Ibrahim a.s dan keluarganya. Yaitu, ketika Allah hendak menguji kekuatan iman beliau. Nabi Ibrahim diperintah Allah supaya mengurbankan putra semata wayang, satu-satunya, dengan jalan menyembelihnya. Apakah ia akan tetap mematuhi perintah Allah atau mengikuti kata-kata hatinya sebagai seorang bapak dari Ismail yang sangat disayanginya.
Nabi Ibrahim-pun patuh menunaikan perintah Allah untuk menyembelih Ismail putranya. Peristiwa ini diabadikan dalam Al-Qur’an surat Ash-Shaaffat ayat 102 : 

”Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata : ”Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!” Ia menjawab : ”Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; Insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar”.

Tatkala Nabi Ibrahim bersiap-siap menyembelih anaknya sendiri, demi imannya. Ismail pun rela dan ikhlas hati menerima apa yang dilakukan ayahnya. Tatkala kedua-duanya bersiap menjalankan perintah Allah, karena semata-mata mengabdi kepada Allah Swt. Maka disaat itulah Allah mengirimkan seekor qibas atau domba dari surga sebagai ganti Ismail, sehingga Ismail pun terhindar dari renggutan maut pisau ayahnya. Nabi Ibrahim pun kemudian diangkat oleh Allah sebagai Khalilullah atau hamba kekasih Allah. Sebagaiman diabadikan dalam Al-Qur’an surat Ash-Shaaffat ayat 106-109 : 

”Sesungguhnya ini benar benar suatu ujian yang nyata. Dan kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar. Kami abadikan untuk Ibrahim itu (pujian yang baik) di kalangan orang-orang yang datang kemudin. (Yaitu) ”Kesejahteraan dilimpahkan atas Ibrahim”.

Demikian pula halnya istri beliau Siti Hajar, Allah menguji imannya dengan rasa cemas dan takut ketika ditinggalkan oleh suaminya Nabi Ibrahim di suatu tempat yang bernama Bakkah atau sekarang disebut Mekkah, tanpa bekal dan kawan, tanpa air dan buah-buahan. Siti Hajar baru menyadari, baru mau menerima kenyatan itu setelah suaminya berkata : ”Wahai adinda, perpisahan ini bukan atas kemauanku sendiri, akan tetapi adalah perintah dari Allah”. Begitulah keyakinan dan keimanannya Siti Hajar, seorang istri yang taat dan shalihah. Siap berkurban, siap menghadapi berbagai rintangan dan ujian demi berbakti kepada Allah.
Ketaqwaan, kepasrahan, ketaatan, pengorbanan dan kesediaannya Nabi Ibrahim, Siti Hajar dan Ismail demi mengabdi dan bebakti hanya kepada Allah SWT. Kiranya harus kita resapi dan senantiasa dijadikan contoh suri tauladan. Sudah seharusnya kita perbaharui tekat, motivasi, tujuan hidup kita untuk meneladani jejak langkah tiga profil manusia besar yakni Nabi Ibrahim a.s., Siti Hajar dan Nabi Ismail a.s. Kepada kaum bapak-bapak, kita jadikan sosok Nabi Ibrahim sebagai tauladan. Seorang bapak yang sangat cinta kepada Allah dan keluarganya, rela berpisah dengan anak dan istrinya , rela mengorbankan cintanya yang sangat besar kepada anaknya, demi melaksanakan perintah Allah, demi berbakti kepada Allah. Walaupun syaithan tidak henti-hentinya menggoda dan membujuk dirinya, namun dengan keteguhan dan keimannya, syaithan tidak mampu menjerumuskannya ke jalan yang sesat.
Kepada kaum ibu-ibu, sungguh Siti Hajar adalah suri tauladan yang ideal. Seorang istri yang setia, sabar, tabah, tahan menderita dan sangat bertanggungjawab terhadap keselamatan dan pendidikan anaknya. Ia rela dan ikhlas berpisah dengan suaminya, kalau itu adalah untuk berbakti kepada Allah SWT. Ia juga rela berkorban dan ikhlas ketika mengetahui bahwa anak yang lahir dari rahimnya harus dikorbankan demi berbakti kepada Allah. Ia tidak mudah tergoda oleh bujukan syaithan yang menjanjikan kesenangan dengan mengingkari perintah Allah.
Kepada anak-anak, remaja putra maupun remaja putri, sungguh Ismail adalah sosok yang sangat patut untuk diteladani. Ia rela, patuh, ikhlas dan mau mengorbankan masa kanak-kanaknya demi berbakti dan mengabdi kepada Allah Swt. Ia juga tidak mudah tergoda oleh bujuk rayu syaitan yang memamerkan berbagai bentuk permainan yang menyenangkan dengan melupakan pengabdian kepada Allah. 
Peristiwa keluarga Nabi Ibrahim a.s. ini pada hakekatnya adalah melambangkan bagaimana kehidupan rumah tangga yang ideal dalam Islam, yang ditegakkan dan digerakkan oleh suatu cita-cita suci, sehingga tetap menunjukkan keharmonisan dalam menghadapi segala macam peristiwa, perjuangan dan cobaan yang sebagaimanapun beratnya. Sungguh keluarga Nabi Ibrahim a.s.merupakan contoh yang ideal tentang rumah tangga yang harus dibangun oleh setiap musliam dalam hidupnya
Pada Ibadah Qurban bagi kaum muslimin yang mampu sangat dianjurkan untuk menyembelih hewan qurban yang sehat dan baik, dan dagingnya dibagikan kepada fakir miskin. Berqurban ini tercantum dalam Al-Qur’an surat Al-Kautsar ayat 2 ;

”Oleh sebab itu, hendaklah engkau shalat karena Tuhanmu dan hendaklah engkau berkorban”.

Penyembelihan hewan qurban itu pada hakikatnya merupakan tindakan simbolis dari tekat yang kuat untuk menyembelih atau memotong sifat-sifat hewaniah yang ada pada diri kita, dengan kata lain menundukkan nafsu-nafsu hewaniah ( nafsu kebinatangan) yang ada pada setiap diri manusia, yang sering mendorong manusia kearah perbuatan beringas, bengis, keji dan munkar bahkan pembangkangan kepada perintah Allah dan Rasulnya. Dengan berqurban, manusia yang menyadari siapa dirinya akan dapat menjauhkan diri dari rasa tamak, bakhil / kikir, materialistis (budaya menumpuk harta), sombong / takabur, membangga-banggakan kekayaan, ilmu / kepintaran yang dimilikinya dan sifat-sifat buruk lainnya Daging dan darah hewan qurban tidak akan sampai kepada Allah, yang sampai kepada Allah adalah ketaqwaannya, yaitu kesediaan, keikhlasan dan kesetiaan memenuhi perintah Allah sajalah yang akan sampai kehadirat-Nya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

"Kesalahan adalah pengalaman hidup, belajarlah darinya. Jangan mencoba tuk menjadi sempurna. Cobalah belajar bijaksana bagi sesama"

Arti Nama Bayi Alif Al Faeyza Sufyan

Assalamu'alaikum Wr.Wb Arti Nama Bayi Alif Al Faeyza Sufyan Nama yang Anda cari yaitu  Alif Al Faeyza Sufyan  memiliki banyak arti dari ...