tempat tertentu, tidak bisa dilakukan di luar waktu atau tempat yang telah ditentukan itu. Imam Hasan Al Banna memandang bid‟ah selain bid‟ah haqiqah, tidak termasuk dalam bid‟ah prinsip yang menyesatkan, akan tetapi lebih merupakan keberagaman ijtihad dalam masalah furu‟iyyah. Ada dalil prinsip yang menjelaskan pokok masalah, lalu muncul ijtihad dalam penerapan dan pelaksanaannya. d. Bahaya Bid‟ah Tersebarnya bid‟ah dalam kehidupan umat akan berakibat buruk dan akan memperlemah umat. Akibat yang ditimbulkan antara lain : 1. Memperlemah iman umat, karena bid‟ah lebih mendasarkan pada hawa nafsu, bukan pada wahyu Allah. 2. Menyebarkan taqlid (mengekor tanpa mengenali dalil), karena biasanya bid‟ah lebih cocok dengan hawa nafsu, bukan dengan dalil syar‟iy. 3. Tergusurnya/punah sunnah-sunnah Rasulullah, sehingga Islam tidak dikenali lagi kecuali namanya saja. e. Cara Menghadapinya Menghadapai bid‟ah yang menyesatkan ini, kita wajib melakukan sesutuuntuk menghentikannya. Cara efektif dalam menghadapi bid‟ah adalah lewat bentuk-bentuk pengingkaran/penolakan dengan hikmah (bijak), bashirah (ketajaman mata hati), dialog yang sehat dan metode-metode lain yang tidak menimbulkan bid‟ah yang lebih besar dari yang hendak dihapuskan. Metode efektif menghadapi bid‟ah adalah metode yang dapat diukur tingkat pencapaiannya dengan biaya yang paling ringan dan korban yang paling minimal. Sarana dan cara menghadapi bid‟ah tidak baku dan kaku, tetapi berkembang sesuai dengan situasi, ruang dan waktu bid‟ah itu muncul. Rasulullah saw telah memberikan teladan dalam menghadapi bid‟ah dengan hikmah dan bashirah agar tidak menimbulkan bid‟ah yang lebih besar lagi. Dalam ruang dan waktu yang berbeda diperlukan sikap yang berbeda. Rasulullah membedakan sikapnya dalam menghadapi bid‟ah di Makkah, di Madinah dan di Makkah seusai Fathu Makkah. Hal ini bisa kita lihat dari sikap Nabi terhadap berhala yang ada di sekitar Ka‟bah, antara sebelum hijrah dan sesudah fathu Makkah. Dan adakah yang lebih bid‟ah dibandingkan dengan berhala di sekeliling Ka‟bah? Wallahu a‟lam
RASA RUMASA TUMARIMA Niat kuring aji-ning rasa. Rasa goib titipan nu Maha Tunggal. Tunggal sarasa , tunggal sa-pangawasa, Jalan nu rahayu mapag alam kabagjaan, Eunteungeun diri pribadi. Basa mah gambaran rasa. Budi mah gambaran ati. Ngancik’na raga salira. Dina batin anu sidik, anutara daek nga-bohong, jeung di bohongan. Jaga diri ati-ati. Pinasti hirup taliti Dumugi mapagna pati. Hirup pasti, ku cageur na, ku bageur’na ku bener’na. Sing taat ka pamarentah. Repeh rapih, beres roes, tur akur
Rabu, 07 November 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Arti Nama Bayi Alif Al Faeyza Sufyan
Assalamu'alaikum Wr.Wb Arti Nama Bayi Alif Al Faeyza Sufyan Nama yang Anda cari yaitu Alif Al Faeyza Sufyan memiliki banyak arti dari ...
-
Assalamu'alaikum Wr.Wb AMALAN KETIKA PUNYA HAJAT (Praktek Shalat Hajat) by Dokumen Pemuda TQN Suryalaya 0 komentar (Status ...
-
Assalamu'alaikum Wr.Wb pileuleuyan duh rasa.. gulidag nu rosa teu kasubadanan ku diri nu laip hampura mun anjeun kageurih ku pucuk ha...
-
Assalamu'alaikum Wr.Wb Hirup Hirup teh cita-cita ngudag-ngudag mangsa jeung rasa Hirup teh tunggara upama tresna kal...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
"Kesalahan adalah pengalaman hidup, belajarlah darinya. Jangan mencoba tuk menjadi sempurna. Cobalah belajar bijaksana bagi sesama"