Rabu, 07 November 2012

membanggakan diri dan membesrkan diri


hal lain untuk membanggakan diri dan membesrkan diri. Kemudian saya melihat fireman Allah,:
              
       
“Hai manusia, Sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal. (Qs. Al Hujurat {49} ayat 13).
e. “Saya sering melihat manusia saling menuduh, menyalahkan, menghina dan membuka aib orang lain. Semua itu disebabkan hasad dan dengki.
f. ”Saya melihat didunia ini hampir setiap orang membuat kegaduhan dengan orang lain. Setiap orang mempunyai musuh. Maka daripada itu renungilah dan pahamilah firman Allah swt.
               
            
“Apakah mereka yang membagi-bagi rahmat Tuhanmu? kami Telah menentukan antara mereka penghidupan mereka dalam kehidupan dunia, dan kami Telah meninggikan sebahagian mereka atas sebagian yang lain beberapa derajat, agar sebagian mereka dapat mempergunakan sebagian yang lain. dan rahmat Tuhanmu lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan. (Qs. Az Zukhuf[43] ayat 32)
Maka saya telah memilih syetan adalah musuh mengikuti perintah Allah tersebut dan senantiasa menjauhkan diri dari syetan.
g. “Saya melihat manusia sibuk mencari makan. Dari itulah mereka rela menghinakan diri dan mengambil benda-benda yang tidak dibenarkan oleh syari‟ah, kemudian saya melihat firman Allah swt:
                

Dan tidak ada suatu binatang melata[709] pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezkinya, dan dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya[710]. semuanya tertulis dalam Kitab yang nyata (Lauh mahfuzh). (Qs. Huud ]11[ ayat 6)
[709] yang dimaksud binatang melata di sini ialah segenap makhluk Allah yang bernyawa.
[710] menurut sebagian ahli tafsir yang dimaksud dengan tempat berdiam di sini ialah dunia dan tempat penyimpanan ialah akhirat. dan menurut sebagian ahli tafsir yang lain maksud tempat berdiam ialah tulang sulbi dan tempat penyimpanan ialah rahim.
Saya berfikir bahwa saya juga golongan makhluk yang rezekinya ditanggung oleh Allah swt. Jadi saya menggunakan waktu saya untuk hal-hal yang dapat dipertanggung jawabkan dihadapan Allah dan membuang waktu saya melakukan sesuatu yang telah menjadi tanggung jawab Allah swt.
h. “Saya melihat semua makhluk bergantung pada sesuatu yang padahal ia sendiri adalh makhluk, ada yang bergantung kepada harta, ada yang puas dengan perdagangan, ada yang yakin dengan kepandaiiannya dalam suatu bidang dan ada yang mengandalkan
12
kesehatan dan kekuatan tubuhnya. Saya telah meneliti al Qur‟an dan menemukan firman Allah swt yang artinya:
                   
    
“Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah Telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu. (Qs. Thaalaq [65] ayat 3)
4. Tidak member perhatian kepada makanan, minuman dan pakaian yang bermutu tinggi. Bahkan dalam hal-hal yang seperti ini selalu memilih kesederhanaan. Hampir-hampir kekurangan. Makin kekurangan dari segi ini maka makin dekatlah dia kepada Allah dan makin tinggi derajatnya sebagai ulama akhirat.
5. Menjauhi raja-raja dan pejabat-pejabat kerajaan (pemerintah). Karena pergaulan dengan mereka dapat menyebabkan mereka menawan hatinya , mereka pada umumnya berkelakuan zhalim dan tidak dibenarkan oleh syari‟ah. Sdangkan tugas kita adalah menegur dan meluruskan perbuatan merka. Kita harus mengemukakan kezhaliman yang mereka lakukan dan memberikan peringatan agar merka tidak melakukannya. Berdiam diri dengan demikian maka dapat menyebabkan ulama menjadi mudahin (tidak peduli terhadap agama) yang sangat keji.
6. Tidak buru- buru mengeluarkan fatwa. Sangat teliti dalam menjawab persoalan-persoalan agama. Jika tidak mampu serahkanlah kepada yang lebih ahli untuk menjawab.
Sebagian ulama bahwa para sahabat r.hum merasa enggan terhadap empat perkara:(1) menjadi imam (2) menjadi wasi tanggung jawab terhadap wasiat orang(3)memikul amanah seseorang dan (4)mengeluarkan fatwa mengenai agama.
Para sahabat r.hum juga menyibukan diri dengan lima perkara; (1) membaca al Qur‟an (2) memakmurkan mastjid(3) mengingat Allh (dzikir)(4) menasehati manusia agar berbuat baik dan (5) mencegah perkara perkara yang mungkar.
7. Sangat mementingkan ilmu bathin yaitu ilmu tasawuf. Perbanyaklah untuk memperbanyak ishlah batin dan mencuci qalbu, karena dalam hal ini akan menyebabkan dari kemajuan dari segi ilmu zhahir juga. Rasulullah saw bersabda “Siapa yang mengamalkan ilmu yang dimilikinya maka Allah swt. Akan mengaruniakan kepadanya ilmu yang belum pernah dipelajarinya.
8. Keimanan dan keyakinan senantiasa terkait kepada Allah swt. Dan ia menjaganya dan dia menjaganya serta mementingkannya. Rasulullah saw. Bersabda “bahwa keyakinanlah yang merupakan iman. Palimg sempurna.
9. Sertip kelakuan dan kesendiriannya senantiasa mencerminkan perasaan takut kepada Allah swt. Kesan kebesaran dan kehebatan Allah dizhahirkan dalam setiap gerak-geriknya, pakaiannya, tabiatnya, perkataannya juga dalam keadaan diamnya, pendek kata dalam seluruh pribadinya.
10. Dia mengutamakan untuk mengkaji masalah-masalah yang berkaitan dengan amalan, yakni apakah amalan itu dibenarkan atau tidak oleh syari‟ah. Amalan manakah yang pointing dilakukan dan yang manakah amalan yang harus ditinggalkan dan perkara manakah yang merusak amalan. Dia kurang berminat dengan ilmu-ilmu yang melelahkan otak, agar orang yang menganggap dirinya sebagai ahli ulama yang fakar atau ahli filsfat.
11. Dia merenungi ilmu secara mendalam. Dia tidak akan menerima pendapat para cendekiawan, lain hanya karna orang banyak mengikutinya, karena sumber ilmu yang sebenarnya adalah sabda-sabda rasul dan para sahabat .
12. Dia keras terhadap bid‟ah dan menolak amalan bid‟ah. Suatu amalan yang dilakukan oleh orang banyak karena sepakat, bukanlah hal yang penting bagi ulama akhirat. Dia akan
13
mengkajinya apakah amalan itu terdapat dalam kehidupan Rasulullah saw. Atau tidak. Pada setiap segi dia selalu melihat amalan Rasulullah saw. Dan para Sahabat r.a.
Yahya bin Mu‟adz rah.a berkata Tiga jenis manusia cerdik adalah; (1) yang meninggalkan dunia sebelum meninggalkannya, (2) yang membuat persiapan untuk memasuki kubur sebelum tiba masanya memasuki kubur, (3) yang menghasilkan keridhoan Allah sebelum berjumpa dengan-Nya.
Faqih Abui laith Samarkhandi rah.a berkata bahwa siapa yang menyederhanakan angan-angannya akan dimulyakan oleh Allah swt. Dengan empat perkara :
1. Memberi ketaatan untuk taat kepadanya. Oleh karena dia yakin tidak lama lagi dia akan mati. Maka dia berusaha untuk melakukan amal kebaikan sebanyak-banyaknya dan dia tidak terepengaruh oleh hal-hal yang tidak diinginkannya.
2. Kegelisahannya berkurang.
3. Kemampuan untuk menjadi orang yang rela dengan rejeki yang sedikit.
4. Menjadikan hatinya bercahaya.
Ulama mengatakan bahwa cahaya hati lahir dari empat hal :
1. Menahan kelaparan.
2. Bergaul dengan orang-orang saleh.
3. Mengingt dosa yang pernah dilakukan (dan merisaukannya).
4. Menyederhanakan angan-angan.
Dan siapa yang menyuruh angan-angan panjang akanb di azab oleh allah swt. Dengan empat perkara :
1 Kemalasan dalam beribadah
2 Kekhawatiran mengenai dunia menjadi bertambah.
3 Senantiasa terperangkap dalam pemikiran untuk mengumulkan dan menambah harta.
4 Hatunya menjadi keras.
Ulama menulis bahwa kekerasan hati disebabkan oleh empat perkara :
1 Makan kenyang.
2 Pergaulan buruk.
3 Tidak mengingat dosa yang telah dilakukan.
4 Panjang angan-angan.
Oleh karena itu sangat penting bagi kita untuk tidak mempunyai angan-angan yang panjang. Yang harus dikhawatirkan adalah tidak diketahui kapan nafas akan berakhir.
C. Zuhud
Orang yang zuhud memiliki tiga tanda yang harus diusahakan pada diri seseorang, yaitu;
1. Dia tidak merasa gembira dengan apa yang ada padanya dan tidak merasa sedih atas apa yang tidak ada padanya. Bahkan lebih baik merasa sedih dan merasa terbebani dengan apa yang ada dan merasa gembira karena tidak adanya harta. Ini tanda zuhud dari harta.
2. Dalam pandangannya semua manusia yang memujinya dan mencacinya dalah sama saja. Ini merupakan tanda zuhud terhadap kebenaran dan naman baik.
3. Cinta kepada Allah swt. Serta merasakn manisnya dalam ketaatan kepadanya. (Ihya Ulumiddin).
Imam Ghazali rah.a berkata bahwa menahan lapar mengandung 10 faidah, yaitu :
1. Mudah memperoleh keberihan hati
2. Hati menjadi lembut dan mudah terpengaruh oleh dzikir dan amal shaleh lainnya.
3. Memperoleh sifat tawadhu dan rendah diri.
4. Mendatangkan sifat tidak melupakan orang lain yang terkena musibah, kesusahan dan kelaparan.
5. Yang terpenting yaitu akan selamat dari perbuatan dosa. Sebab perut yang kenyang adalah puncak syahwat, sedangkan lapar dapat menghancurkan segala jenis syahwat.
6. Apabila makan kurang, maka tidurpun akan kurang, sehingga memudahkan bangun malam.
7. Kemampuan untuk beribadah akan dating dengan mudah. Apabila makan kenyang akan mendatangkan kemalasan sebagai penghalang ibadah.
14
8. Dengan mengurangi makan akan dapat merasakan kesehatan tubuh. Kebanyakan penyakit berdasarkan kebanyakan makan, apabila banyak makan, maka lemak akan berkumpul didalam usus dan urat, akibatnya timbul bermacam-macam penyakit, sehingga terhalang untuk beribadah, dan hati senantiasa gelisah, sehingga menghalangi dzikir dan fikir.
9. Mengurangi makan dapat mengurangi pengeluaran uang, dan sebaliknya.
10. Mengurangi makan akan mengakibatkan banyak bersedekah, mengutamakan orang lain, berkasih sayang, dan hemat makan.
Rasa puas dengan rezeki yang sedikit, hanya dapat dinikmati jika seseorang itu mementingkan 5 hal :
1. Mengurangi pembelanjaan.
2. Meyakini janji Allah.
3. Membayangkan kemulyaan istighnci (merasa puas dengan rezeki walaupun sedikit) dan kehinaan thama rakus/
4. Memikirkan bagaimana akibat orang-orang kaya yang cinta dunia dan orang-orang yang mengikuti cara hidup seperti yahudi, nasrani dan orang-orang yang tidak beragama. Juga memikirkan keadaan dan akibat yang dinikmati oleh para nabi dan wali Allah Swt.
5. Memikirkan yang mendalam segala yang sudah diterangkan sebelum pembahasan ini, yakni mengenai kelebihan harta, besarnya musibah yang ditimbulkannya.
Empat hal yang mencemaskan :
1. Dalam perjanian ketika hari manusia diciptakan oleh Allah Swt., telah diumumkan bahwa sebagian manusiaakan masuk suga dan sebagian lain akan masuk neraka.
2. Ketika bayi dipelihara didalam rahim ibunya, malaikat yang bertugas menjaga air mani, bertanya kepada Allah Swt., “apakah aku mencatatnya sebagai sa‟id (yang bernasib beruntung) atau sebagai yang bernasib malang?
3. Ketika malakat mencabut ruh, ia bertanya kepada Allah Swt., “apakah orang inin diletakkan bersama ruh-ruhorang islam atau bersama ruh-ruh orang kafir?
4. Pada hari kiamat, akan diumumkan suatu perintah Alla SWT.,:
    
Dan (Dikatakan kepada orang-orang kafir): "Berpisahlah kamu (dari orang-orang mukmin) pada hari ini, Hai orang-orang yang berbuat jahat. (Qs. Yasin [39] ayat 59).
Al Faqih Abu Laits Samarkhandi menulis untaiian kata-kata hikmah dari seorang ahli hikmah, bahwa ketika kita mencari 4 perkara dan dalam mencarinya, ternyata kita sudah salah jalan:
1. Kita mencari kekayaan dalam harta, padahal kekayaan itu bukan dalam harta, tetapi dalam qona‟ah (rasa puas dan menerima apa adanya).
2. Kita mencari ketenangan dan kesenangan dalam limpahan harta, padahal kesenangan sendiri ada dalam sedikit harta.
3. Kita mencari kemulyaan dari makhluk (berbuat sesuatu agar kita dihormati), padahal kemuliaan itu ada pada takwa. (dan sesungguhnya barangsiapa lebih bertakwa, maka ia lebih memahami).
4. Kita mencari nikmat Allah dalam makan minum saja (dan menganggapnya sebagai nikmat Allah yang paling besar). Padahal nikmat Allah yang terbesar adalah islam dan ampunan dosa. (barangsiapa yang menerima nikmat tersbut, berarti ia telah menerima nikmat Allah yang besar).
Disebutkan dalam sebuah sabda Nabi saw., “barangsiapa yang tutjuan hidupnya hanya dunia, maka Allah Swt., akan membebani hatinya dengan tiga hal; (1) kecemasan yang tiada akhir; (2) kesibukan yang tak pernah lapang, (3) kesempitan yang selalu menghimpit.
Alim ulama menulis bahwa seseorang itu hendakla lebih baik menikahi wanita miskin dan jangan melihatanak orang kaya sebagai istrinya, karena barangsiapa yang menikahi anak orang kaya, maka ia akan terperangkap dalam lima musibah:
1. Ia mesti membayar maskawin denagn mahal;
2. Berlebih-lebihan dalam acara bulan madu, ibu bapaknya akan melalaikan gadisnya kepada suaminya dengan berbagai alas an;
3. Sulit menerima pelayanan darinya;

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

"Kesalahan adalah pengalaman hidup, belajarlah darinya. Jangan mencoba tuk menjadi sempurna. Cobalah belajar bijaksana bagi sesama"

Arti Nama Bayi Alif Al Faeyza Sufyan

Assalamu'alaikum Wr.Wb Arti Nama Bayi Alif Al Faeyza Sufyan Nama yang Anda cari yaitu  Alif Al Faeyza Sufyan  memiliki banyak arti dari ...