Assalamu'alaikum Wr.Wb
Library research atau studi kepustakaan
Untuk melakukan studi kepustakaan, perpustakaan merupakan suatu tempat yang tepat guna memperoleh bahan-bahan dan
informasi yang relevan untuk dikumpulkan, dibaca dan dikaji, dicatat dan
dimanfaatkan (Roth 1986). Seorang peneliti hendaknya mengenal atau tidak merasa
asing dilingkungan perpustakaan sebab
dengan mengenal situasi perpustakaan, peneliti akan dengan mudah menemukan apa
yang diperlukan. Untuk mendapatkan informasi yang diperlukan peneliti
mengetahui sumber-sumber informasi tersebut, misalnya kartu katalog, referensi umum dan khusus, buku-buku
pedoman, buku petunjuk, laporan-laporan
penelitian, tesis, disertasi, jurnal, ensiklopedi, dan bahan-bahan khusus lain. Dengan demikian peneliti akan
memperoleh informasi dan sumber yang
tepat dalam waktu yang singkat.
B. Empat ciri utama studi kepustakaan :
setidaknya
ada empat ciri utama penelitian
kepustakaan yang perlu diperhatikan oleh mahasiswa atau calon peneliti dan
keempat ciri itu akan mempengaruhi sifat dan cara kera penelitian yaitu:[1][2]
1. Peneliti berhadapan langsung dengan teks (nash)
atau data angka dan bukan dengan pengetahuan langsung dari lapangan atau saksi
mata (eye witness) berupa kejadian, orang, atau
benda lainnya. Teks memiliki sifat-sifatnya sendiri dan memerlukan pendekatan
tersendiri pula. kritik teks merupakan
metode yang biasa dikembangkan dalam studi fisiologi, dll. Jadi perpustakaan
adalah laborat peniliti kepustakaan dan karena itu teknik membaca teks ( buku,
artikel, dan dokumen) menjadi bagian yang fundamental dalam penilitian
kepustakaan.
2. Data pustaka bersifat
siap pakai (ready mode): peneliti tidak kemana-mana
kecuali hanya berhadapan langsung dengan bahan sumber yang sudah tersedia di
perpustakaan.ibarat orang belajar
naik sepeda, orang tak perlu membaca buku artikel atau buku tentang bagaimana
teori naik sepeda, begitu pula halnya dengan riset pustaka. Untuk melakukan riset
pustaka, orang tidak perlu menguasai ilmu perpustakaan. Satu-satunya cara untuk
belajar menggunakannya perpustakaan dengan tepat ialah langsung menggunakannya. Meskipun demikian, calon peneliti yang ingin
memanfaatkan jasa perpustakaan, tentu masih perlu mengenal seluk-beluk studi
perpustakaan untuk kepentingan penelitian
atau pembuatan makalah.
3. Data perpustakaan umummnya sumber sekunder
artinya: bahwa peniliti memperoleh bahan dari tangan kedua dan bukan data
orisinil dari tangan pertama di lapangan.
4. Bahwa kondisi data pustaka tidak dibatasi oleh
ruang dan waktu. Peneliti berhadapan dengan
info statis: tetap artinya kapanpun Ia datang dan pergi data tersebut tidak
akan berubah karena ia sudah merupakan data “mati” yang tersimpan dalam rekaman
tertulis (teks, angka, gambar, rekaman
tape atau film).
Sistematika dalam
studi literature dimaksudkan sebagai proses penelitian dengan menggunakan
metode, pendekatan, cara, serta alat analisis dengan terancang dan diterapkan
dengan tepat.
Mengenai alat
analisi yang harus digunakan tentu saja pendekatan dengan studi kepustakaan ini
berbeda pola kerjanya bila dibandingkan dengan studi Non pustaka. Alat-alat
analisis dalam studi kepustakaan adalah :[2][3]
1. Analisi komparasi
yaitu : dengan cara membandingkan objek penelitian dengan konsep pembanding.
Dalam penelitian ini akan dihasilkan 2 kemungkinan:
a. Simpulan menyatakan bahwa konsep yang diteliti sama dengan konsep
pembandingnya, dan
b. Simpulan yang
diteliti menyatakan ketidaksamaan.
Tujuan utama penelitian semacam
ini adalah membandingkan apakah kasus yang diteliti mempunyai kesamaan dengan
konsep pengujinya.
2. Analisis historis
yaitu : dengan cara melakukan analisis kejadian-kejadian dimasa yang lalu untuk
mengetahui kenapa dan bagaimana suatu peristiwa itu telah terjadi. Hasil yang
ditemukan bermanfaat untuk menentukan apakah rentetan kejadian tersebut sangat
penting untuk menjadi pertimbangan dalam pengambilan keputusan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
"Kesalahan adalah pengalaman hidup, belajarlah darinya. Jangan mencoba tuk menjadi sempurna. Cobalah belajar bijaksana bagi sesama"